Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelas Menengah Turun, Bisnis Kredit Mobil Terdampak?

CNAF menegaskan penurunan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia tidak berdampak pada pembiayaan kendaraan yang disalurkan perusahaan.
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menegaskan bahwa penurunan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia tidak berdampak pada pembiayaan kendaraan yang disalurkan perusahaan.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menyatakan bahwa meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan persentase penduduk kelas menengah pasca pandemi, CNAF tetap mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru. "Penyaluran pembiayaan baru mobil baru dan mobil bekas di CNAF tetap tumbuh pada 2024 ini," ujar Ristiawan dalam wawancara dengan Bisnis pada Selasa (3/9/2024).

Menurut BPS, proporsi kelas menengah pada 2024 mencapai 17,13%, lebih rendah dibandingkan pada 2019 yang sebesar 21,45%. Jumlah penduduk kelas menengah dan menuju kelas menengah juga turun menjadi 185,35 juta orang (66,35%) pada 2024, dibandingkan dengan 186,18 juta orang (69,65%) pada 2019.

Dia menyebutkan, CNAF berhasil mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp6,29 triliun hingga Agustus 2024, tumbuh 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp5,32 triliun. Dari sisi jumlah unit, pembiayaan juga meningkat 7% year on year (yoy) dari 24.451 unit pada Agustus 2023 menjadi 26.253 unit pada Agustus 2024.

Ristiawan merinci, penyaluran pembiayaan mobil baru tumbuh 18% yoy, dari Rp1,34 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp1,58 triliun pada Agustus 2024. Sementara itu, penyaluran pembiayaan mobil bekas mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 68% yoy, dari Rp2,36 triliun menjadi Rp3,96 triliun pada periode yang sama.

CNAF tetap fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat, termasuk mobil baru, mobil bekas, dan refinancing, dengan target total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp9 triliun pada 2024.

Untuk mencapai target tersebut, CNAF menerapkan strategi pengembangan digitalisasi guna mempermudah, mengamankan, dan mengefisienkan transaksi, serta menerapkan metode Risk Based Pricing dalam penetapan suku bunga. "Kami juga terus bersinergi dengan induk usaha untuk menjaring nasabah melalui program referral," tutup Ristiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper