Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Perbankan RI Terkini Tembus Rp12.012,4 Triliun, 4 Bank Ini Mendominasi

Kelompok KBMI 4 yang terdiri dari 4 bank besar masih mendominasi aset perbankan Indonesia hingga Juli 2024 dengan persentase 49,79%.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan nasional pada Juli 2024 mencapai Rp12.012,4 triliun atau tumbuh 8,91% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) senilai Rp11.030,03 triliun.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia OJK terbaru yang dikutip pada Rabu (25/9/2024), aset bank mini atau yang tergabung dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 1 tercatat tumbuh tipis sebesar 0,61% yoy ke level Rp1.398 hingga bulan ketujuh tahun ini.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan perolehan pada periode sama tahun sebelumnya senilai Rp1.389,97 triliun. Aset bank mini pun menguasai sebesar 11,64% dari total aset perbankan nasional.

Bank yang tergabung dalam KBMI 2 kembali mencatatkan laju pertumbuhan aset paling signifikan sebesar 16,07%, dengan total nilai menjadi Rp1.654,56 triliun pada Juli 2024. Nominal itu lebih besar dari perolehan Juli 2023 senilai Rp1.425,54 triliun, sekaligus membuat KBMI 2 menempati 13,77% dari keseluruhan aset perbankan Tanah Air.

Lebih lanjut, aset bank menengah alias KBMI 3 mencapai Rp2.978,12 triliun atau tumbuh 9,10% yoy dari posisi Rp2.729,79 triliun pada Juli 2023. Angka tersebut menempatkan KBMI 3 dalam urutan kedua kelompok modal inti dengan persentase aset terbanyak, yakni 24,79%.

Sementara itu, aset bank jumbo atau KBMI 4 yang terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) tercatat tumbuh 9,05% yoy dengan nilai Rp5.981,29 triliun per Juli 2024.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan aset pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5.484,71 triliun. KBMI 4 masih tercatat mendominasi aset perbankan nasional hingga Juli 2024 dengan persentase 49,79%. 

Sebagai informasi, KBMI merupakan pengelompokan bank berdasarkan modal inti. KBMI 1 ditempati oleh bank dengan modal inti mencapai Rp6 triliun, sementara KBMI 2 mencakup modal inti Rp6 triliun—14 triliun.

Kemudian, KBMI 3 berisikan bank dengan rentang modal inti antara Rp14 triliun hingga Rp70 triliun. KBMI 4 atau kerap disebut dengan bank jumbo merupakan klasifikasi bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun.

Aset Bank Mini Membaik

Aset bank mini tercatat membaik secara yoy dibandingkan statistik pada paruh pertama 2024 lalu. Pada Juni 2024, aset bank mini mengalami penyusutan 3,5% yoy, dari Rp1.445,01 triliun menjadi Rp1.394,03 triliun.

Direktur Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai penurunan ini erat kaitannya dengan berkurangnya jumlah bank yang tergabung dalam KBMI 1. Menurutnya, banyak bank kecil yang telah naik kelas ke KBMI 2 setelah melampaui modal inti Rp6 triliun.

“Banyak kemungkinan yang menyebabkan aset di KBMI 1 turun. Salah satunya adalah bank-bank yang naik kelas menjadi KBMI 2,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/9/2024) lalu.

Meskipun ada penyusutan aset, Piter menjelaskan bahwa tidak ada fenomena penarikan dana besar-besaran dari bank-bank di KBMI 1.

Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank tersebut tetap mampu menarik dana pihak ketiga (DPK). Dia menambahkan bahwa pertumbuhan DPK menjadi faktor penting yang mendorong perkembangan aset bank, selain pertumbuhan kredit dan profitabilitas.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper