Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV seperti BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI bergerak beda arah pada penutupan perdagangan Kamis (3/10/2024). Lalu, bagaimana rekomendasi saham bank-bank besar?
Berdasarkan data RTI Business, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,4% pada perdagangan kemarin ke level Rp4.920. Dalam sepekan, saham BBRI mencatatkan juga mencatatkan pelemahan sebesar 2,57% dan sepanjang tahun berjalan alias year-to-date saham BBRI terparkir di merah turun 14,06%.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga mencatatkan kinerja harga saham yang terpantau turun 0,48% ke level Rp10.450. Dalam sepekan, harga saham BBCA juga turun 2,34%, sementara secara year to date naik 11,17%.
Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terpantau mengalami penguatan 0,47%. Namun, harga saham BBNI turun 4,02% yoy dan secara ytd stagnan.
Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan kenaikan harga saham 1,08%. Adapun, harga saham BMRI dalam seminggu mengalami penurunan 1,74%, akan tetapi secara ytd menguat 16,53%.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan berdasarkan laporan kinerja keuangan hingga Agustus 2024, dari empat bank besar, hanya BBCA yang menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Sementara itu, ketiga bank lainnya yaitu BBNI, BBRI, dan BMRI meski mencatatkan pertumbuhan kinerja di kisaran 4%-5% year-on-year (yoy), namun capaian ini berada di bawah ekspektasi pasar.
Dia menyebut, meskipun rasio kredit bermasalah (NPL) di BBRI masih tinggi, kinerja keuangan BBRI untuk keseluruhan tahun 2024 alias full year 2024 diprediksi akan tetap solid karena adanya potensi pertumbuhan kredit yang baik.
“Dan mungkin dibantu penyaluran kredit usaha rakyat [KUR] yang realisasinya baru mencapai 74% hingga September 2024 dari total target KUR total yang diberikan pemerintah dengan potensi terbesar penyaluran melalui BBRI,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/10/2024).
Secara fundamental, kata Yaki, target BBRI masih hold pada level 4.750, akan tetapi secara teknikal potensi BBRI masih bisa melaju lebih tinggi dengan target Rp5.900-Rp6.000. “Saham saham big banks lain masih berpotensi lanjutkan penguatan,” ungkapnya.
Yaki merekomendasikan BBNI BUY dengan target harga Rp6.075, sementara BMRI dan BBCA masing-masing Trading Buy dengan target harga Rp7.700 dan Rp11.500.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan, BRI membukukan laba sebesar Rp36,21 triliun, meningkat 3,96% year-on-year (yoy) pada Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp34,83 triliun pada Agustus 2023. Laba BRI ini menjadi yang terbesar di antara bank jumbo lainnya.
Di posisi berikutnya, BCA mencatatkan laba bersih Rp35,99 triliun pada Agustus 2024, dengan pertumbuhan dobel digit sebesar 13,5% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp31,71 triliun. Pertumbuhan ini menjadikan BCA sebagai bank dengan kenaikan laba tertinggi di kelompoknya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menempati urutan ketiga dengan raihan laba Rp33,56 triliun, naik 6,5% yoy dari Rp31,51 triliun pada Agustus 2024.
Terakhir, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berada di urutan keempat dengan laba Rp14,22 triliun per Agustus 2024, tumbuh 4,3% yoy dibandingkan Rp13,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.