Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tengah menyiapkan strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada 2025 mendatang.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan bahwa terdapat dua cara perseroan untuk menggenjot sektor kredit tersebut. Dede–sapaan akrabnya–menyebut cara pertama berfokus pada segmen masyarakat di kota besar.
“Memang yang di kota besar, tentunya kita akan lanjutkan dengan developer-developer ternama. Kita juga punya kerjasama dengan semua developer yang besar di kota-kota besar,” katanya kepada wartawan di Bumi CIMB Niaga Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, dikutip Minggu (27/10/2024).
Cara kedua ialah menambah fokus terhadap kota-kota yang menurutnya termasuk dalam kategori secondary cities. CIMB Niaga saat ini telah memetakan sedikitnya 16 kota yang menjadi sasaran.
Jumlah tersebut akan bertambah menjadi 30 kota dalam waktu dekat. Dia pun mencontohkan nama-nama kota yang memiliki potensial pertumbuhan KPR hingga dua digit pada 2025.
“Jadi, kota seperti Malang, kota seperti Solo, ada beberapa kota yang kita akan reaktivasi dengan lebih agresif terkait dengan marketing event, dengan aktivitas macam-macam,” sambung Dede.
Baca Juga
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa banyak segmen masyarakat di kota-kota tersebut berwirausaha alias self-employed. Mereka dapat memanfaatkan produk seperti KPR Xtra Manfaat yang memberikan beragam keuntungan.
“Untuk yang memiliki bisnis, KPR Xtra Manfaat dengan tabungan itu justru salah satu yang paling populer. Karena otomatis dana yang ada di tabungannya itu akan mengurangi pinjaman dari nasabah, atau juga mengurangi tenornya,” paparnya.
Dengan pendekatan yang tak hanya bergantung pada satu produk tersebut, maka Dede optimistis penyaluran KPR CIMB Niaga dapat bertumbuh pada tahun mendatang.
“Itu yang kita cukup optimistis dengan strategi khusus. Bukan hanya di 5-6 kota besar tadi, tapi juga justru di 16-30 kota lainnya,” pungkasnya.
Berdasarkan presentasi kinerja keuangan CIMB Niaga pada semester I/2024, tercatat kredit konsumer tumbuh 5,8% YoY menjadi senilai Rp73,38 triliun per Juni 2024. Kredit kendaraan melaju paling kencang sebesar 13,1% YoY menjadi Rp14,29 triliun.
Lartu kredit dan personal loan tumbuh 12,4% YoY menjadi Rp16,20 triliun, sedangkan KPR hanya tumbuh 1,4% YoY menjadi Rp42,89 triliun.