Bisnis.com, JAKARTA – Pengguna aplikasi perbankan alias mobile banking pada sejumlah bank besar tercatat meningkat pesat hingga kuartal III/2024 ini. Hal itu terjadi di tengah langkah bank untuk menyempurnakan layanan digitalnya melalui aplikasi super (super app).
Terbaru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. alias BSI (BRIS) sedang berancang-ancang meluncurkan super app Byond by BSI pada 9 November 2024.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menegaskan transformasi digital ini seiring dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi, termasuk di industri syariah dengan tujuan mendorong ekonomi digital, serta menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif,” ujarnya dalam Byond by BSI Pre-Grand Launching Press Conference, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih menjelaskan bahwa perseroan akan mengalihkan para nasabahnya dari aplikasi lama, BSI Mobile, ke aplikasi anyar tersebut.
Hingga September 2024, pengguna yang terdaftar dalam aplikasi BSI Mobile telah mencapai 7,57 juta, tumbuh 28,34% secara tahunan (year on year/YoY). Berdasarkan presentasi perusahaan, jumlah pengguna aktif di antaranya juga meningkat 25,36% menuju angka 3,46 juta pada periode yang sama.
Selain itu, perseroan juga mencatat transaksi melalui e-channel telah mencapai 97,94% dari transaksi keseluruhan hingga bulan kesembilan tahun ini. Total transaksi yang dibukukan mencapai 607 juta dengan volume senilai Rp709 triliun.
“Oleh karenanya BSI merespons pertumbuhan transaksi digital yang signifikan tersebut dan menjawab kebutuhan nasabah BSI yang menginginkan kemudahan, kecepatan, keamanan dan kenyamanan layanan digital perbankan lewat super app,” tutur Saut.
BCA
Senada, PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA juga mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna mobile & internet banking menjadi 31,1 juta pada bulan kesembilan tahun ini. Jumlah itu naik 1% YoY dari angka 30,8 juta pengguna pada periode sama tahun lalu.
Berdasarkan presentasi perusahaan, bank berkode saham BBCA ini memiliki dua aplikasi yang dapat digunakan nasabah, yakni myBCA yang baru diluncurkan pada 2021 serta BCA (sejak 2011).
Lebih lanjut, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking dari kedua aplikasi itu mencapai 23 miliar, naik 24% YoY. Nilai transaksi juga naik 13% YoY, dari Rp18,197 triliun per September 2023 menjadi Rp20,560 triliun pada September 2024.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan bahwa hingga sembilan bulan 2024 berjalan, pengguna aplikasi myBCA telah tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir, menjadi lebih dari 6 juta.
“Optimalisasi myBCA terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah,” katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2024, Rabu (23/10/2024).
Bank Mandiri
Berdasarkan presentasi perusahaan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan pertumbuhan pengguna aplikasi yang terdaftar dalam Livin’ by Mandiri sebesar 33% YoY, mencapai 27,3 juta pengguna pada September 2024.
Frekuensi transaksi di Livin’ by Mandiri mencapai 2,8 miliar atau tumbuh 35% YoY, sedangkan nilai transaksi menembus Rp2.940 triliun yang tumbuh 25% YoY.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan transformasi digital dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah.
Dirinya pun optimistis bahwa kinerja solid akan terus ditampilkan Ban Mandiri seiring dengan perluasan ekosistem digital, salah satunya melalui penambahan fitur-fitur terbaru dalam aplikasi tersebut.
“Inovasi ini merupakan langkah kami untuk menjadikan Livin’ by Mandiri sebagai beyond super app yang memungkinkan nasabah untuk merasakan pengalaman perbankan yang lebih mudah, cepat dan personal,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).
BNI dan BRI
BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) mencatatkan pertumbuhan pengguna layanan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI meningkat 14,8% YoY menjadi 17,9 juta pengguna pada September 2024.
Berdasarkan presentasi perseroan, jumah itu seiring dengan pertumbuhan transaksi digital banking sebesar 40,9% YoY, mencapai 1,04 miliar transaksi. Total nilainya menyentuh Rp1.104 triliun atau tumbuh 26,2% YoY.
Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan juga menyebut bahwa transformasi digital menjadi pendorong utama untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
Hal ini salah satunya tecermin dari capaian penggunaan aplikasi wondr by BNI yang apik kendati baru diluncurkan kurang dari tiga bulan, atau tepatnya pada 5 Juli 2024 lalu.
“Sebanyak 70% dari nasabah tabungan BNI dikontribusikan oleh nasabah pengguna wondr by BNI. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di platform ini mencapai 50%," katanya, Jumat (25/10/2024).
BRI
Terakhir, PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI) melalui aplikasi BRImo telah mencatatkan 37,14 juta pengguna hingga September 2024. Berdasarkan paparan perusahaan, jumlah itu naik 24,7% dari 29,8 juta pengguna pada September 2023.
Sementara itu, nilai transaksi aplikasi perbankan itu juga tumbuh positif 35,20% YoY, dari angka Rp2.984,2 triliun pada kuartal III/2023 menjadi Rp4.034,9 triliun pada kuartal III/2024.
Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa aplikasi BRImo, yang menjadi bagian dari transformasi digital perseroan, menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan penghimpunan dana murah.
Menurutnya, super apps BRImo telah menciptakan solusi perbankan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh nasabah kapan saja dan di mana saja.
“Inovasi ini terbukti mampu mendorong peningkatan jumlah nasabah tabungan, khususnya di kalangan milenial dan generasi muda yang semakin digital-savvy,” tuturnya dalam keterangan mengenai kinerja BRI kuartal III/2024, Rabu (30/10/2024).