Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serahkan Tabel Morbiditas ke Bappenas, BPJS Kesehatan Harap Peta Jalan Pembangunan Berkelanjutan

Tabel Morbiditas adalah statistik perkiraan jumlah orang sakit dan per jenis penyakit pada setiap kelompok usia.
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka meningkatkan kolaborasi penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). 

Adapun ruang lingkup kerja sama terdiri dari pertukaran, pemanfaatan data dan informasi, pelaksanaan kajian dan penelitian terkait Program JKN dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan pembangunan nasional dan TPB, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan analisis data program jaminan kesehatan nasional, serta pelaksanaan pemantauan dan evaluasi capaian TPB dan pembangunan nasional. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron mengatakan melalui kerja sama yang terjalin, BPJS Kesehatan berharap dapat turut berperan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara inklusif dan merata di Indonesia sesuai dengan tujuan TPB yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui Program JKN.

“Kita ketahui saat ini Indonesia sudah mencapai [Universal Health Coverage/UHC], dengan telah tercapainya cakupan kepesertaan mencapai lebih dari 98% dari penduduk Indonesia,” kata Ghufron di Jakarta Senin (11/11/2024). 

Ghufron menyebut melalui capaian UHC penduduk Indonesia akan terjamin terlindungi dari risiko keuangan, akses ke layanan perawatan kesehatan esensial yang berkualitas, akses obat-obatan serta kebutuhan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau. 

Selain itu, dalam kesempatan yang sama tersebut juga dilaksanakan peluncuran ‘Tabel Morbiditas Penduduk Indonesia Volume 1.” Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan buku tersebut diharapkan menjadi landasan dalam pengelolaan program JKN dengan fokus pada pencapaian UHC dan perbaikan sistem logistik kesehatan. 

Peluncuran buku Tabel Morbiditas diharapkan dapat menjadi referensi yang penting bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan asuransi. Data morbiditas yang disajikan dalam buku ini berbasis pada populasi nyata, bukan hanya sampel. 

Tabel Morbiditas adalah statistik perkiraan jumlah orang sakit dan per jenis penyakit pada setiap kelompok usia.

Proses penyusunan buku ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, profesional medis, organisasi profesi, dan lembaga pemerintah. Melalui serangkaian diskusi dan kajian mendalam, data yang terkumpul dianalisis dan disusun dalam bentuk tabel morbiditas yang menggambarkan secara rinci beban penyakit di Indonesia. 

Buku ini juga memuat perbandingan antara tingkat morbiditas dari sumber lain, seperti Tabel Morbiditas oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), Tabel Morbiditas Indonesia oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

 ”Data morbiditas dalam buku ini tidak hanya berfungsi sebagai referensi statistik tetapi juga sebagai alat penting dalam perencanaan layanan kesehatan dan estimasi kebutuhan finansial Program JKN dalam jangka menengah dan jangka panjang,” kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper