Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pegadaian resmi menjadi bank emas pertama di Indonesia. Hal ini setelah terbitnya surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-325/PL.02/2024 menyetujui Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion.
Usaha bullion ini mencakup seperti aktifitas perbankan yang mencakup deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyatakan pihaknya sudah 2 tahun pihaknya berupaya untuk mendapatkan izin usaha bulion. Penerbitan usaha bullion bagi Pegadaian sekaligus menempatkan perusauhaan menjadi lembaga pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan izin usaha. Ia mengatakan bahwa selama ini komoditas emas memang menjadi inti bisnis perseroan melalui usaha gadai.
“Gadai sebagai core bisnis, 90% masih didominasi oleh gadai emas,” ujar dikutip dari Antara, Sabtu (4/1/2024).
Damar menuturkan hingga November 2024, omzet dari transaksi gadai emas mencapai Rp230 triliun dengan barang jaminan emas mencapai 92 ton dan saldo tabungan emas mencapai 10,3 ton.
“Hal ini tentunya juga didukung oleh anak usaha kami, Galeri 24. Insya Allah kami optimis untuk menjalankan kegiatan usaha bulion,” katanya pula.
Baca Juga
Selain itu, ia juga berharap keberadaan usaha bulion di Indonesia akan mengoptimalkan hilirisasi emas sebagai komoditas tambang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan emas yang besar, tapi selama ini stok emas tersebut hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank.
Selain itu, ia mengatakan bahwa hilirisasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dapat menghasilkan hingga 60 ton emas per tahun.