Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bekerja sama dengan tiga perusahaan manajer investasi (MI), PT Henan Putihrai Asset Management, PT Panin Asset Management dan PT Sucorinvest Asset Management. Kerja sama tersebut dalam rangka mendukung peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang tidak aktif untuk dapat melunasi tunggakan iuran mereka dan bisa kembali aktif.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan kerja sama tersebut berupa pengembangan produk investasi reksa dana berbasis endowment fund, alias dana abadi. Dana itu diperoleh dari pokok maupun hasil investasi pada reksa dana yang dikelola oleh perusahaan Manajer Investasi yang digunakan untuk tujuan non profit.
"Management fee atas pengelolaan produk reksa dana dari ketiga manajer investasi akan disalurkan ke program JKN dalam bentuk penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) Manajer Investasi," kata Ghufron saat penandatanganan kerja sama tersebut di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Ghufron menjelaskan CSR tersebut akan disalurkan sebagai dukungan atau donasi untuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Bukan Pekerja (BP) pada kelas tiga yang menunggak karena keterbatasan kemampuan membayar iuran.
Ghufron memastikan sejumlah dana yang masuk ke rekening peserta JKN ini nantinya tidak akan memangkas pengembalian dari dana yang ditanamkan investor ke dalam produk reksa dana tersebut.
"Jadi investornya tetap dapat, umpamanya setahun 7% ya tetap 7%. Tapi untuk fee pengelolanya itu yang diberikan," tegasnya.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro menjelaskan besaran dana bantuan yang disalurkan dari Manajer Investasi tersebut sudah diatur di dalam kontrak kerja sama masing-masing Manajer Investasi.
"Kita punya data peserta menunggak di berbagai wilayah, kita kooridnasi ke Manajer Investasi mau disalurkan ke mana. Jumlahnya memang tidak akan bisa menutup seluruh tunggakan, tapi kita melihat mungkin peserta yang akan sakit itu yang akan jadi prioritas. Penentuannya kasus demi kasus, dan itu dana dari CSR langsung ke virtual account peserta, tidak ke BPJS," jelas Arief.
Arief menjelaskan saat ini ketiga perusahaan Manajer Investasi telah melakukan penyempurnaan dan meluncurkan produk investasi yang disesuaikan dengan perluasan segmen investor. Dengan adanya perluasan terhadap cakupan penjualan produk reksa dana, BPJS Kesehatan berharap masyarakat atau investor dapat lebih terbuka dan berperan aktif dalam membantu keberlangsungan program JKN.
Apabila animo masyarakat cukup tinggi dalam gotong royong membantu program JKN ini, Arief mengatakan tidak menutup kemungkinan BPJS Kesehatan akan menambah kerja sama dengan perusahaan Manajer Investasi lainnya.
"Kita lihat dulu. Kalau animonya bagus, ini kan dana dari masyarakat juga, kalau dana ini berkembang, daya ungkitnya makin besar. Sekarang kita sudah kerja sama dengan 3 Manajer Investasi dulu, nanti bertahap kita lihat kalau ini produk bagus kita tambah Manajer Investasi," pungkasnya.