Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2024 BTN: Laba Bersih Rp3 Triliun, Aset Naik 7% YoY

Sepanjang tahun lalu, BTN (BBTN) membukukan laba senilai Rp3 triliun dan aset Rp469,61 triliun.
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) melaporkan kinerja sepanjang 2024. Bank spesialis kredit perumahan ini membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun dengan aset Rp469,61 triliun.

Sebagai informasi, pada 2023 BTN meraih laba bersih senilai Rp3,5 triliun. Adapun, aset pada tahun lalu itu tumbuh 7% YoY dari Rp438,75 triliun.

Dari sisi intermediasi, BTN membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp333,69 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan penyaluran kredit BTN pada 2024 terutama didorong oleh bisnis KPR baik, subsidi maupun nonsubsidi seiring dengan permintaan yang terus meningkat terhadap kepemilkan rumah.

Hingga akhir Desember 2024, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp173,84 triliun, naik 7,5% yoy dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, KPR non-subsidi BTN bertumbuh 10,2% yoy menjadi Rp105,95 triliun pada akhir 2024.

"Selain itu, BTN juga membukukan pertumbuhan di segmen kredit bermargin tinggi [high-yield loans], yaitu Kredit Usaha Rakyat [KUR], Kredit Agunan Rumah [KAR], dan Kredit Ringan [KRING] mencapai 13,9% yoy atau menjadi Rp16,4 triliun pada akhir 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).

Nixon menjelaskan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh beberapa inisiatif strategis, seperti contohnya kerja sama dengan institusi keuangan nonbank untuk KUR, meningkatkan layanan payroll untuk KRING, dan cross-selling melalui beberapa nasabah institusi utama BTN untuk KAR.

Adapun, di tengah dinamika makroekonomi yang terus berkembang, BTN telah menyiapkan berbagai inisiatif strategis untuk going beyond mortgage dengan solusi perbankan yang komprehensif pada tahun ini dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis yang lebih sustainable, sehat, dan solid.

"Optimisme kami juga didorong oleh komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau kepada seluruh rakyat Indonesia melalui Program Tiga Juta Rumah,” kata Nixon.

Nixon juga mengungkapkan keyakinan perseroan aset bakal tembus Rp500 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang solid.

Kualitas penyaluran kredit BTN juga dijaga dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, sehingga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat pada level 3,16% dan diyakini akan terus menurun ke level di bawah 3% pada 2025.

“Kami menerapkan teknologi untuk menerapkan manajemen risiko yang terintegrasi dan ketat dalam rangka menurunkan NPL ke level yang lebih sustainable,” ujar Nixon.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper