Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) membukukan laba bersih sebesar Rp467 miliar pada 2024. Manajemen bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung menyebut bahwa realisasi itu tumbuh 4% secara tahunan (year on year/YoY).
Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan bahwa kinerja operasional yang membaik menjadi salah satu pendorong pertumbuhan laba di tengah tantangan perekonomian sepanjang tahun lalu.
"Pada akhir tahun 2024, kami telah memiliki 11 juta pelanggan dengan jumlah transaksi yang terus meningkat, sehingga Allo Bank mampu mencatatkan kinerja positif pada berbagai metric operasional dan finansial,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Lebih lanjut, Allo Bank mencatatkan pendapatan operasional yang naik 25% YoY menjadi Rp1,44 triliun, salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis komisi (fee-based income).
Pendapatan bunga bersih tumbuh 8% YoY hingga mencapai Rp1,11 triliun, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit.
Terkait fungsi intermediasi, Allo Bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp 7,48 triliun pada tahun lalu, khususnya untuk segmen ritel. Kualitas pembiayaan terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross dan NPL net masing-masing sebesar 0,8% dan 0,4%.
Baca Juga
Di sisi dana pihak ketiga (DPK), Allo Bank membukukan pendanaan sebesar Rp6,09 triliun, dengan produk Allo Grow yang tumbuh tiga kali lipat dalam hal total saldo sepanjang tahun lalu.
Sementara itu terkait permodalan, bank digital ini mencatatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 82,6% dan saat ini menempati kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.
“Kami memfokuskan upaya selama tahun 2024 untuk memperkuat fondasi bisnis yang dimiliki agar mampu meraih pertumbuhan secara berkelanjutan di tahun 2025 dan seterusnya dengan mengembangkan berbagai inisiatif strategis,” imbuh Indra.