Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Investasi Asuransi Raksa Pratikara Tumbuh 29% pada 2024

Portofolio investasi yang dominan di deposito membuat hasil investasi Asuransi Raksa tumbuh, sejalan dengan kenaikan bunga instrumen tersebut pada 2024.
Layanan mobile Asuransi Raksa./Istimewa.
Layanan mobile Asuransi Raksa./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Raksa Pratikara mencatatkan pertumbuhan positif dalam hasil investasinya sepanjang 2024. 

Direktur Utama Asuransi Raksa Pratikara, Edy, mengungkapkan bahwa hasil investasi perusahaan mencapai Rp75,6 miliar pada 2024, meningkat Rp17,1 miliar atau 29% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp58,5 miliar.

“Sepanjang tahun 2024 kami mencatatkan hasil investasi sebesar Rp75,6 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp17,1 miliar atau 29% dibandingkan tahun 2023 yaitu sebesar Rp58,5 miliar,” kata Edy kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

Menurutnya, pencapaian tersebut tidak lepas dari strategi investasi yang konservatif dan fokus pada instrumen dengan risiko rendah. Hingga Desember 2024, total investasi perusahaan mencapai Rp1,64 triliun, dengan mayoritas dana ditempatkan di deposito berjangka yajni 77,35% atau Rp1,27 triliun.

Kemudian sebanyak 21,87% atau Rp357,7 miliar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan sisanya 0,78% atau Rp12,9 miliar di investasi lainnya.  Edy menegaskan bahwa strategi konservatif ini bertujuan untuk menjaga amanat pemegang polis dan memastikan stabilitas keuangan perusahaan.

“Dalam hal investasi, kami sangat menjaga amanat pemegang polis sehingga kami akan tetap memilih investasi yang dominan di deposito meskipun suku bunga akan menurun pada kemudian hari,” katanya. 

Untuk mempertahankan profitability, Edy mengatakan perusahaan tetap fokus mengejar underwriting result dan menjaga biaya operasional tetap seminimalnya. 

“Kami sudah melewati beberapa edisi krisis di sektor keuangan dan pada akhirnya kami tetap percaya pada prinsip konservatif dalam berinvestasi,” ungkapnya.

Edy juga menyoroti perbedaan strategi investasi antara industri asuransi umum dan asuransi jiwa. Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil investasi adalah instrumen investasi yang digunakan. Dia menyebut apabila perusahaan asuransi umum, porsi yang ditempatkan di instrumen deposito sangat signifikan. 

“Kalau memang perusahaan asuransi menempatkan mayoritas porsi ke instrumen deposito dengan jumlah investasi yang minimal sama, seharusnya akan mengalami kenaikan karena sepanjang tahun 2024 bunga deposito cenderung meningkat dibandingkan 2023,” kata Edy.

Lebih lanjut, dia menduga penurunan hasil investasi di industri asuransi jiwa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk turunnya penjualan Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit-linked

“Bisa jadi apakah karena jumlah investasinya yang turun terkait menurunnya penjualan polis PAYDI atau bisa karena hal lain. Yang paling berbeda, asuransi umum sangat jarang menjual produk PAYDI dibandingkan asuransi jiwa yang tentunya lebih dominan di sana,” katanya.

Secara keseluruhan, industri asuransi umum menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan asuransi jiwa sepanjang 2024. Data menunjukkan bahwa hasil investasi industri asuransi umum meningkat 19,8% (YoY) menjadi Rp7,43 triliun. Sebaliknya, industri asuransi jiwa mengalami kontraksi tajam sebesar 24,8% (YoY), dengan hasil investasi yang turun menjadi Rp23,91 triliun.

Total investasi di industri asuransi umum pun meningkat 5,9% (YoY) menjadi Rp120,67 triliun, sementara total investasi di industri asuransi jiwa hanya tumbuh tipis 0,2% (YoY) menjadi Rp541,40 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper