Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Asuransi Umum Kuartal I/2025, Raksa Pratikara Jabarkan Pencapaian

Asuransi Raksa catat dua segmen yakni kendaraan bermotor dan alat berat menjadi sumber utama pendapatan.
Layanan mobile Asuransi Raksa./Istimewa.
Layanan mobile Asuransi Raksa./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Raksa Pratikara mencatatkan perolehan premi sebanyak Rp212,9 miliar hingga Kuartal I/2025. Angka tersebut terkoreksi tipis sekitar Rp356 juta atau 0,17% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Edy, Direktur Utama Asuransi Raksa Pratikara mengatakan penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh pelemahan pada lini bisnis kendaraan bermotor.

“Sebagian besar disebabkan oleh penurunan di lini kendaraan bermotor, terutama dari sumber bisnis perusahaan pembiayaan yang memang menjadi kontributor utama dalam portofolio kami,” kata Edy kepada Bisnis pada Kamis (10/4/2025).

Adapun kendaraan bermotor masih mendominasi dengan kontribusi 62,94%, disusul asuransi alat berat sebesar 30,44%, dan sisanya dari kebakaran dan pengangkutan sebesar 6,62%.

Edy juga menyoroti tantangan eksternal seperti dampak perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun ini. Dia menilai, tekanan pada ekspor bisa memicu masuknya produk luar ke pasar domestik, yang pada akhirnya memengaruhi daya beli masyarakat.

“Jika ekspor ke Amerika Serikat terhambat, negara-negara lain bisa mulai membanjiri pasar Indonesia dengan produk mereka. Ini bisa menekan industri dalam negeri dan berdampak pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, kami melihat kebutuhan akan asuransi tetap ada, tapi masyarakat akan lebih selektif,” paparnya.

Untuk merespons situasi tersebut, Asuransi Raksa Pratikara terus menyesuaikan strategi agar tetap relevan di tengah ketidakpastian ekonomi. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memperluas kanal distribusi guna memperkuat penetrasi pasar.

“Kami fokus pada diversifikasi saluran distribusi agar bisa menjangkau lebih banyak pasar potensial dan menjaga pertumbuhan premi tetap positif,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper