Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Gelontorkan Insentif Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank Swasta Penerima Terbesar

BI telah menyalurkan insentif likuiditas (KLM) perbankan senilai Rp291,8 triliun hingga minggu kedua Maret 2025.
Para pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Senin (19/6/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian
Para pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Senin (19/6/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan pemberian insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) hingga minggu kedua Maret 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan sampai dengan periode tersebut, bank sentral telah menyalurkan insentif senilai Rp291,8 triliun, yang disalurkan ke kelompok bank BUMN, bank umum swasta nasional (BUSN), bank pembangunan daerah (BPD), dan kantor cabang bank asing (KCBA).

"Masing-masing kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp125,7 triliun, BUSN sebesar Rp132,8 triliun, BPD sebesar Rp27,9 triliun, dan KCBA sebesar Rp5,4 triliun," ujarnya dalam konferensi pers RDG BI pada Rabu (19/3/2025).

Perry menambahkan secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau.

Dia juga menyampaikan ketersediaan likuiditas perbankan tetap baik, sejalan dengan implementasi penguatan KLM. Di sisi lain, BI juga melaporkan kredit perbankan tumbuh 10,30% YoY pada Februari 2025.

Ke depan, lanjut Perry, BI akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Termasuk mengoptimalkan kenaikan KLM dari paling besar 4% menjadi sampai dengan 5% dari DPK yang berlaku mulai 1 April 2025," jelasnya.

Adapun, peningkatan KLM sebesar 1% tersebut akan semakin mendorong kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper