Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memutuskan pembagian dividen senilai Rp43,5 triliun dalam RUPST yang diselenggarakan pada Selasa (25/3/2025).
Jika dibandingkan dengan laba bersih sepanjang tahun lalu yang senilai Rp55,78 triliun, besaran dividen tersebut setara dengan 78% laba perseroan. Adapun, nilai dividen tahun buku 2024 Bank Mandiri juga setara dengan Rp466,18 per saham.
Rasio dividen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tebaran dividen sebelumnya. Untuk tahun buku 2023 BMRI menetapkan dividen sebesar 60% dari laba bersih atau senilai Rp33,03 triliun.
"Sebesar Rp43,51 triliun atau sebesar Rp466,18 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai," demikian dibacakan dalam RUPST Bank Mandiri.
Dibandingkan dengan harga saham BMRI pada penutupan perdagangan pada Senin (24/3/2025) pada level Rp4.460, maka potensi dividend yield Bank Mandiri sebesar 10,45%. Sementara, sebesar 22% sisa laba 2024 ditetapkan sebagai saldo laba ditahan.
Dalam RUPST tahun ini, terdapat delapan agenda. Pertama, persetujuan laporan tahunan dan keuangan 2024. Kedua, penggunaan laba bersih 2024.
Baca Juga
Ketiga, penetapan gaji, tunjangan, dan insentif. Lalu, keempat penetapan kantor akuntan publik 2025, dan kelima pengkinian recovery plan.
Agenda keenam perubahan anggaran dasar, ketujuh rencana buyback saham, dan agenda kedelapan perubahan susunan pengurus.
Selain membukukan laba Rp55,78 triliun atau tumbuh 1,31% secara tahunan (YoY) pada 2024, penyaluran kredit secara konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp1.670,55 triliun. Realisasi ini naik 19,5% dari Rp1359,83 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73% YoY menjadi Rp1.699 triliun. Aset bank pelat merah ini terkerek naik sebanyak 11,64% YoY, dari Rp2.174,22 triliun pada 2023 menjadi Rp2.427,22 triliun pada 2024.