Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Pajak Mundur dari Komisaris Sarana Multi Infrastruktur (SMI)

Sarana Multi Infrastruktur menyebut mundurnya Suryo Utomo dan fvd
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur.
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur.

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan infrastruktur di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) alias SMI mengumumkan pengunduran diri dua dewan komisaris. Mereka adalah Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto yang mundur dari jabatan komisaris utama, serta Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia Suryo Utomo sebagai komisaris. 

Pengunduran diri keduanya berdasarkan surat tertanggal 9 April 2025. Pengumuman tersebut dalam rangka pemenuhan POJK Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas informasi atau fakta material oleh emiten atau perusahaan publik dan POJK Nomor 45 Tahun 2024 Pengembangan dan Penguatan Emiten dan Perusahaan Publik. 

“Bersama ini kami menyampaikan laporan Informasi pengunduran diri dua orang anggota komisaris PT SMI,” tulis Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah dikutip dari keterbukaan informasi pada Kamis (10/4/2025). 

Reynaldi mengatakan tidak terdapat material terhadap kondisi keuangan atau kelangsungan usaha PT SMI terkait informasi atau fakta material. 

Per Desember 2024, PT SMI mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 3,7% yoy dari Rp115,76 triliun menjadi Rp120,07 triliun. 

Peningkatan itu diikuti dengan kenaikan ekuitas sebesar 3,7% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp42,26 triliun menjadi Rp43,81 triliun. 

Dari sisi pendapatan, PT SMI berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp7,98 triliun, tumbuh 4,8% yoy dibandingkan Rp7,61 triliun pada periode yang sama pada 2023. Sementara itu laba usaha juga tumbuh 2,7% yoy dari Rp2,47 triliun menjadi Rp2,53 triliun per Desember 2024. 

Sampai dengan Desember 2024, PT SMI mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,23 triliun. Angka itu tumbuh 7,3% yoy dibanding laba tahun berjalan pada periode yang sama pada 2023 sebesar Rp2,08 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper