Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai lembaga jasa keuangan (LJK) yang telah mendapatkan izin menyelenggarakan kegiatan usaha bulion, PT Pegadaian per Maret 2025 telah mencatat titipan emas korporasi sebesar 2,27 ton.
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK (PVML) mengatakan Pegadaian telah melaksanakan tiga dari empat kegiatan usaha yang dapat dilakukan LJK berizin usaha bulion.
"Sampai dengan bulan Maret 2025, PT Pegadaian telah melaksanakan 3 kegiatan usaha bulion yaitu deposito emas yang mencapai 788 kg emas, titipan emas korporasi mencapai 2,27 ton emas, dan pinjaman modal kerja emas mencapai 150 kg emas," kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Senin (21/4/2025).
Seperti diketahui, kegiatan usaha bulion termasuk kegiatan usaha yang baru diperkenalkan di Indonesia. Kegiatan usaha bulion baru diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 lalu. Hingga saat ini, baru ada dua LJK yang sudah mengantongi izin kegiatan usaha bulion, yaitu PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Agusman menjelaskan hingga saat ini belum terdapat LJK lain yang mengajukan permohonan izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha bulion.
"Peluang tetap dibuka bagi LJK lain untuk mengajukan permohonan izin kegiatan usaha bulion sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Damat Latri Setiawan, Direktur Utama Pegadaian mengatakan usai perseroan mengantoni izin usaha bulion sejak 23 Desember 2024, Pegadaian mencatatkan ada lonjakan emas yang didepositokan hanya dalam dua pekan.
"Dalam waktu dua minggu deposito emas Pegadiaan sudah 300 kg. Anda bisa lihat 300 kg emas itu sekarang hampir Rp500 miliar. Apalagi ini sudah dirilis Pak Presiden, tentu masyarakat semakin menarik tabung emas," kata Damar saat ditemui usai peluncuran usaha bulion, di Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Usai diresmikan langsung oleh Prabowo, Damar menargetkan angka tersebut bisa melesat menjadi 1,5 ton pada akhir 2025. "Akhir tahun kira-kira 1,5 ton, kurang lebih. Bisa jadi karena yang ngomong Pak Prabowo, bisa langsung cepat tumbuhnya," tegasnya.