Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp110,1 miliar pada kuartal I/2025, melonjak 115,76% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp51,03 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih Nobu Bank tumbuh 31,96% YoY menjadi Rp284,51 miliar. Pendapatan berbasis komisi juga menopang pertumbuhan laba bersih, dengan kenaikan 71,33% secara tahunan hingga mencapai Rp91,07 miliar.
Kendati demikian, kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment perseroan naik 35,71% pada kuartal pertama tahun ini, dari Rp28 miliar menjadi Rp38 miliar.
Terkait fungsi intermediasi, penyaluran kredit Nobu Bank mencapai Rp20,78 triliun hingga Maret 2025, naik 24,82% dari Rp16,65 triliun pada Maret 2024. Aset perseroan pun terkerek naik 29,81% YoY dari Rp29,19 triliun menjadi Rp37,9 triliun.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Nobu Bank berada di level rendah 0,66% per Maret 2025, kendati naik tipis dari 0,48%. Demikian pula NPL net yang naik dari 0,37% menjadi 0,51%.
Lebih lanjut, simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) Nobu Bank tumbuh 22,75% dari Rp20,03 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp24,59 triliun pada kuartal I/2025.
Baca Juga
Simpanan deposito tumbuh signifikan sebesar 31,07% YoY menjadi Rp16,69 triliun, selagi dana murah atau giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,21% menjadi Rp7,89 triliun. Komposisi CASA menempati porsi 32,10% terhadap total simpanan.
Nobu Bank juga menunjukkan perbaikan efisiensi kinerja pada kuartal pertama tahun ini, dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 87,95% menjadi 80,64%.
Margin bunga bersih (NIM) Nobu Bank naik dari 3,54% menjadi 3,80%. Dari sisi profitabilitas, imbal aset (return on asset/ROA) naik menjadi 1,61% dari 0,94%, sedangkan imbal ekuitas (return on equity/ROE) melonjak ke 12,72% dari sebelumnya 6,5%.