Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asei Lepas Lini Usaha Syariah ke Anak Usaha Jasindo

Asuransi Asei akan menyelesaikan transfer portofolio ke Jasindo Syariah pada 30 Juni 2025.
Pegawai beraktivitas di dekat logo asuransi syariah dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat logo asuransi syariah dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Asei Indonesia memastikan melepaskan bisnis syariahnya seiring semakin dekatnya tenggat yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan mengenai spin off bisnis syariah.

Dalam pengumuman perusahaan hari ini, Senin (23/6/2025), manajemen Asei Indonesia menyebutkan pihaknya memilih melakukan transfer portofolio unit usaha syariah Asei ke anak usaha PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) alias Jasindo yakni kepada PT Asuransi Jasindo Syariah. Langkah pengalihan bisns ini sudah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator.

"Telah diperolehnya persetujuan dari OJK atas rencana pengalihan portofolio kepesertaan unit usaha syariah PT Asuransi Asei Indonesia kepada PTAsuransi Jasindo Syariah sebagaimana surat OJK Nomor S-351/PD.11/2025 tanggal 16 Juni 2025," dikutip dari pengumuman.

Dengan persetujuan regulator ini, maka seluruh pemegang polis yang telah bersedia dilakukan pengalihan kepesertaannya, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2025 portofolionya berada dalam pelayanan PT Asuransi Jasindo Syariah.

Dalam pengumuman yang sama disebutkan pelaksanaan pengalihan kepesertaan UUS Asuransi Asei akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku. Perusahaan memastikan pemegang polis tetap mendapatkan manfaat dan layanan asuransi serta menjamin/melindungi dana para pemegang polis sebagaimana diatur dalam ketentuan polis yang berlaku.

Kinerja Keuangan Asei Syariah

Unit usaha syariah atau UUS PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) membukukan aset sebesar Rp82,95 miliar per 31 Desember 2024. Dikutip dari laporan keuangan yang terbit di Bisnis Indonesia edisi Selasa (15/4/2025).

Dari komponen aset tersebut, paling besar berasal dari investasi pada surat berharga dengan nilai mencapai Rp64,24 miliar, tumbuh 7,1% YoY dibanding Rp59,95 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara untuk dana peserta, tercatat dana tabarru pada periode tersebut juga tumbuh 8,7% YoY menjadi Rp9,34 miliar dibanding Rp8,59 miliar pada periode sebelumnya.

Pada periode ini, dana tabarru mencatatkan surplus sebesar Rp751,60 juta, setelah pada periode yang sama di 2023 dana tabarru mengalami defisit sebesar Rp5,31 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper