Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Siap Merger, Incar BPRS di Jogja dan Semarang untuk Jadi BUS

Muhammadiyah siap melakukan merger BPRS di Yogyakarta dan Semarang dengan BPRS Matahari untuk membentuk Bank Umum Syariah.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas. Dok Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas. Dok Muhammadiyah

Bisnis.com, JAKARTA — Muhammadiyah tengah mempersiapkan langkah besar dalam sektor keuangan syariah melalui Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Matahari atau Bank Syariah Matahari.

Bank Syariah Matahari menjajaki merger antar BPRS guna membentuk Bank Umum Syariah (BUS) sendiri. Langkah awal dilakukan melalui penjajakan merger dua BPRS yang masing-masing berlokasi di Yogyakarta dan Semarang.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan bahwa keinginan warga Muhammadiyah untuk memiliki bank umum syariah sendiri sangat kua. Rencana itu juga mendapat dukungan dari regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Memang masyarakat sangat menginginkan Muhammadiyah punya BUS. Dan pihak OJK juga sangat mendukung. Untuk itu OJK meminta supaya BPRS yang ada di lingkungan Muhammadiyah agar merger,” ujar Anwar kepada Bisnis, Sabtu (12/7/2025).

Menurutnya, Bank Syariah Matahari telah mulai menjajaki langkah-langkah merger tersebut, meski dilakukan secara bertahap. Saat ini, dua BPRS yang paling intensif dalam proses ini adalah BPRS di Yogyakarta dan Semarang.

Inisiatif merger, katanya, menjadi bagian dari strategi jangka panjang Muhammadiyah untuk memperkuat infrastruktur ekonomi umat, sekaligus menjawab kebutuhan terhadap lembaga keuangan syariah yang lebih besar, modern, dan terintegrasi.

Seiring dengan hal ini, Muhammadiyah mulai mengalihkan arah likuiditasnya. Melalui surat himbauan resmi bernomor 124/HIM/1.0/C/2025, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyerukan penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) seperti tabungan dan deposito di Bank Syariah Matahari, bank yang baru saja mengantongi izin operasional dari OJK pada 18 Juni 2025 lalu.

Imbauan tersebut ditujukan kepada seluruh unsur Persyarikatan Muhammadiyah, mulai dari organisasi otonom (ORTOM) hingga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial. 

Penempatan DPK di bank syariah milik Persyarikatan ini dinilai sebagai langkah penting untuk mendukung kemandirian ekonomi umat dan memperkuat sistem keuangan berbasis prinsip syariah.

“Langkah ini diyakini akan membawa manfaat besar bagi Persyarikatan, masyarakat sekitar, serta pengembangan nilai-nilai ekonomi syariah yang inklusif,” tulis surat tersebut yang diteken langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas dan Sekretaris Izzul Muslimin yang didapatkan Bisnis, Sabtu (12/7/2025), 

Muhammadiyah juga mendorong agar Bank Syariah Matahari menjadi pusat aktivitas keuangan dan transaksi kelembagaan seluruh entitas di bawah naungan persyarikatan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper