Bisnis.com, JAKARTA`— Guru Besar Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika memuji pertumbuhan laba bank-bank BUMN yang tinggi tersebut. Namun, dia lebih mengapresiasi bila bank-bank BUMN tidak terlalu mengutamakan raihan laba, tetapi lebih memperhatikan kepentingan sosial.
Kelompok bank badan usaha milik negara (BUMN) mencatatkan total nilai [laba] Rp35,59 triliun hingga September 2013. Namun, Ahmad mengatakan selisih bunga bersih (net interest margin/NIM) kelompok bank BUMN masih sangat tinggi berkisar 5,5% hingga 6%.
“Bank-bank BUMN harus mengutama kepentingan sosial. Kalau NIM bank BUMN tinggi, kapan masyarakat meminjam dengan bunga murah?” ungkapnya pada Bisnis, Minggu (3/11/2013).
Dia menyarankan agar bank-bank BUMN menurunkan NIM di kisaran 4% dan tak hanya mengejar laba semata.
Hingga September 2013, raihan laba oleh kelompok bank-bank BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp15,2 triliun, tumbuh sebesar 17,01% dari periode yang sama tahun lalu. PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp12,8 triliun, tumbuh 15,1% dari periode yang sama tahun lalu.
Dua lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk membukukan laba sebesar Rp6,54 triliun, tumbuh 29,8% periode yang sama tahun lalu dan PT Bank Tabungan Negara Tbk sebesar Rp1,05 triliun, tumbuh 3%.