Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Komisaris PT Pertamina (Persero) Maizar Rahman mengungkapman mundurnya Dirut Pertamina Karen Agustiawan merupakan langkah yang wajar, karena Karen sudah menjabat lebih dari lima tahun.
Namun, dia mengatakan bila di era dirinya dulu menjabat, dalam durasi 5 tahun waktunya mundur.
"Dia sosok pekerja keras. Prestasinya cukup banyak," katanya yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Gubernur Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Senin (18/8/2014).
Prestasi itu, misalnya, ekspansi ke luar negeri. Namun, dia berharap agar Badan Usaha Milik Negara khususnya di sektor minyak dan gas harus banyak ekspansi. "Itu yang dilakukan BUMN luar negeri, kita harus tiru langkah itu," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah diharapkan juga memberikan dukungan. Salah satunya, jangan mengambil keuntungan terlalu banyak dari Pertamina.
Pasalnya, yang diperlukan Pertamina pada dasarnya adalah modal capital.
BUMN itu, jelasnya, akan digunakan untuk mengambil lapangan migas diluar negeri yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pasokan. "Kalau kita impor bisa, tapi kalau punya lapangan sendiri kan lebih aman lagi," ujarnya.
Namun, perihal sosok Dirut Pertamina ke depan dia mengungkapkan agar sosok tersebut dapat lebih meningkatkan eksplorasi di dalam negeri selain tetap melakukan ekspansi. "Standar lah, inovatif dan good governance," katanya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan ingin mengajar di Harvard University.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan Dirut Pertamina telah mengajukan surat pengunduran diri dan efektif per 1 Oktober 2014.
"Memang betul, Dirut Pertamina mengajukan pengunduran diri," kata Dahlan, Senin (18/8/2014).