Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ATURAN BARU OJK: Tengah April, Bank Dijanjikan Diskon Besar Jika BOPO & NIM Turun

Industri perbankan akan mendapat diskon alokasi modal inti yang cukup signifikan untuk pendirian kantor cabang jika mampu menurunkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
 Muliaman Hadad/Bloomberg
Muliaman Hadad/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Industri perbankan akan mendapat diskon alokasi modal inti yang cukup signifikan untuk pendirian kantor cabang jika mampu menurunkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

"Jika BOPO turun ke level tertentu dapat diskon juga besar, turunnya lebih besar lagi dapat diskon lebh besar lagi. Pelonggaran syarat pendirian kantor cabang itu mencapai 40%-50%," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad seperti dikutip Antara, Jumat (8/4/2016).

Sesuai Peraturan OJK (P-OJK) tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, perbankan tidak dapat melakukan pembukaan jaringan kantor yang baru apabila alokasi modal inti tidak cukup.

Syarat modal inti tersebut yang akan dikurangi OJK, sesuai dosis penurunan BOPO yang berhasil dilakukan perbankan.

Selain BOPO yang menjadi patokan pemberian insentif ini, Muliaman juga akan melihat penurunan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank.

Namun, Muliaman masih enggan membeberkan berapa rentang NIM yang ingin dicapai regulator untuk mendorong efisiensi perbankan.

Muliaman mengatakan, insentif ini akan dituangkan dalam P-OJK dan dikeluarkan pertengahan April 2016, setelah meleset dari rencana awal pada akhir Maret 2016.

Selain diskon modal untuk pendirian kantor cabang, paket insentif itu juga akan membidik kemudahan bagi perbankan dalam mengeluarkan produk baru.

Paket insentif ini untuk mendorong perbankan agar lebih efisien dengan mengurangi BOPO dan memiliki ruang untuk menurunkan NIM.

BOPO dan NIM perbankan di Indonesia tercatat sangat tinggi jika dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Hal itu pula yang membuat perbankan memasang suku bunga kredit yang tinggi untuk mengkompensasi BOPO dan target NIM yang membengkak.

Merujuk pada data hingga akhir 2015, perbankan secara umum memiliki NIM sebesar 5,39 persen dan BOPO sebesar 81,4 persen.

Dengan penurunan BOPO dan NIM, pemerintah, OJK dan Bank Indonesia ingin perbankan lebih efisien, sehingga pada akhirnya perbankan dapat memiliki marjin keuntungan yang cukup dan tidak lagi memasang bunga kredit yang tinggi di level dua digit. Pemerintah ingin, seluruh sektor kredit hanya memiliki bunga rendah di level satu digit.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper