Bisnis.com, JEPANG— Jepang telah melihat peningkatan tajam dalam jumlah pemegang polis produk asuransi yang digunakan untuk melindungi bisnis dan pengguna individual dari risiko dunia maya..
Seperti yang dilansir dalam Asia Insurance Review, jumlah polis asuransi cyber pada tahun fiskal 2016 sampai dengan Maret 2017 meningkat dari periode sebelumnya. Mitsui Sumitomo Insurance mengatakan kenaikannya sebesar 250%. Adapun, Asuransi Kecelakaan Tokio Marine & Nichido mengatakan kenaikannya mencapai tiga kali lipat.
Sementara itu, AIU Insurance mengatakan kenaikannya sebesar 50%, sedangkan Asuransi Sompo Japan Nipponkoa mengatakan bahwa premi meningkat sebesar 350%. Laporan itu diberitakan oleh The Yomiuri Shimbun tanpa menyebutkan jumlah absolut.
Dibalik pertambahan jumlah polis asuransi maya, kalangan bisnis mengakui bahwa kerugian yang cukup besar dapat timbul dari pencurian informasi yang dapat menghambat operasi.
Menurut penelitian Japan Network Security Association, sebuah organisasi nirlaba, terdapat 468 kasus pencurian informasi melalui serangan cyber dan cara lain pada tahun lalu. Meski jumlahnya turun 320 kasus dari tahun sebelumnya, jumlah korban yang memiliki informasi pribadi yang dicuri melonjak, dari 10,15 juta menjadi sekitar 15,1 juta pada periode yang sama. Di antara 10 kasus teratas, delapan kasus disebabkan oleh serangan cyber.
Kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan yang terkena dampak diperkirakan mencapai hampir 300 miliar yen atau US$ 2,7 miliar. Jumlah rata-rata per kasus juga dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 674 juta yen.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, jumlah kasus serangan menggunakan email, yang berisi virus dan dikirim ke perusahaan meningkat selama tiga tahun berturut-turut. Jumlah kasus tersebut mencapai 4.046 pada 2016, naik 218 kasus dari tahun sebelumnya, yang menandai angka tertinggi sejak 2012.
Asuransi cyber terutama mencakup risiko yang terkait dengan serangan cyber. Risiko tersebut meliputi biaya kompensasi kerusakan dari pencurian informasi, biaya penelitian tentang kemungkinan kerusakan, dan kerugian dari penghentian kegiatan penjualan atau jalur perakitan.
Beberapa kebijakan asuransi maya juga mencakup biaya pemeriksaan yang dilakukan saat perusahaan mungkin terkena serangan cyber, dan selanjutnya iklan meminta maaf atas dampak serangan tersebut.