Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin gandeng China UnionPay

JAKARTA: PT Bank Bukopin Tbk menjalin kerja sama dengan China UnionPay dalam acquiring payment, hingga pemegang kartu kredit dan debet UnionPay dapat bertransaksi di Indonesia lewat electronic data capture Bank Bukopin.Yang Wen Hui, Chief Representative

JAKARTA: PT Bank Bukopin Tbk menjalin kerja sama dengan China UnionPay dalam acquiring payment, hingga pemegang kartu kredit dan debet UnionPay dapat bertransaksi di Indonesia lewat electronic data capture Bank Bukopin.Yang Wen Hui, Chief Representative China UnionPay South East Asia, mengatakan Indonesia merupakan pasar potensial bagi bisnis UnionPay yang telah menerbitkan 2,4 miliar kartu kredit dan debet.“Pariwisata di Indonesia sangat berkembang. Banyak turis dari China yang datang ke Indonesia setiap tahunnya,” ujarnya hari ini.Winarto Widjaja, Country Manager PT China UnionPay Indonesia, mengatakan pada 2010 lalu sekitar 435.000 turis asal China berkunjung ke Indonesia, terutama ke Bali, Jakarta dan Medan.Untuk meningkatkan layanan bagi pemegang kartu UnionPay memperluas kerja sama dengan bank lokal dalam pembayaran lewat EDC. “Bila rerata tiap turis menghabiskan sekitar US$1.000 jelas itu potensi yang besar dalam kerja sama ini,” ujarnya.Akan bertambahLamira S. Parwedi, Direktur Konsumer Bank Bukopin, mengatakan dengan kerja sama ini pemegang kartu UnionPay dapat bertransaksi merchant lewat EDC milik perseroan yang berjumlah 5.500 unit.“Jumlah mesin EDC akan bertambah menjadi 15.000 dalam 3 tahun terakhir,” ujarnya.Dia mengatakan perseroan akan mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh pemegang kartu UnionPay.“Dengan kerja sama ini kami membidik peningkatan fee based income [pendapatan berbasis komisi] 30% dari bisnis kartu pada 2012,” ujarnya.Hingga akhir September 2011, jelasnya, fee based income yang diraih perseroan dari bisnis kartu mencapai Rp100 miliar, meningkat sekitar 150% dari periode yang sama tahun lalu.“Rerata pertumbuhan fee based kami sekitar 75% dalam 3 tahun terakhir,” ujarnya. (20/bsi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper