Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Terus Perkuat Reverse Repo

JAKARTA: Selama 2011 Bank Indonesia memperkuat transaksi reverse repo dalam pengelolaan ,moneter dengan mengandalkan jaminan obligasi pemerintah yang jumlahnya terus meningkat sepanjang tahun lalu.Bank sentral akan  meningkatkan kepemilikan Surat

JAKARTA: Selama 2011 Bank Indonesia memperkuat transaksi reverse repo dalam pengelolaan ,moneter dengan mengandalkan jaminan obligasi pemerintah yang jumlahnya terus meningkat sepanjang tahun lalu.Bank sentral akan  meningkatkan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun ini , yang akan digunakan untuk menggantikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam pengelolaan ekses likuditas di masyarakat..Difi A. Johansyah, Kepala Biro Humas BI, menyatakan sepanjang tahun lalu bank sentral terus memperkuat transaksi reverse repo dalam pengelolaan moneter. Sebaliknya, BI mengurangi porsi SBI dalam penyerapan ekses likuiditas“Ini kami lakukan karena BI ingin sekali menggantikan SBI dengan SBN dalam operasi moneter, seperti yang dilakukan oleh negara lain,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Reverse repo melupakan kebalikan dari transaksi gadai atau repo. Melalui instrumen ini BI bisa menyerap ekses likuiditas perbankan dengan menjual SBN, dengan janji akan dibeli kembali ketika jatuh tempo.Difi menjelaskan SBN yang dimiliki oleh BI saat ini mencapai Rp65 triliun, dan sebagian besar telah digunakan untuk transaksi reverse repo yang mencapai Rp58,04 triliun hingga akhir Desember 2011. Transaksi reverse repo mengalami tren kenaikan sejak awal 2011 yang tercatat baru Rp8,83 triliun.Sebaliknya, SBI yang pernah menjadi andalan bank sentral dalam menyerap ekses likuiditas terus mengalami penurunan nilai transaksi. Pada akhir Desember, outstanding SBI sebesar Rp119,78 triliun, turun hampir separuh dibandingkan dengan posisi tertinggi pada tahun lalu yang tercatat Rp230,15 triliun pada Maret 2011.Selain kedua instrumen itu, masih ada deposito berjangka (term deposit) dan deposit facility yang bisa digunakan oleh BI dalam pengelolaan moneter. Pada akhir Desember 2011 deposito berjangka tercatat Rp154,38 triliun dan deposit facility Rp152,51 triliun.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper