Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI BANK: Belanja modal BII untuk IT US$50 juta

JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk (kini Maybank Indonesia), anak usaha dari Maybank Group asal Malaysia, mengalokasikan belanja modal US$50 juta pada 2012, khusus untuk penambahan peralatan teknologi informasi.YB Hariantono, Information Technology

JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk (kini Maybank Indonesia), anak usaha dari Maybank Group asal Malaysia, mengalokasikan belanja modal US$50 juta pada 2012, khusus untuk penambahan peralatan teknologi informasi.YB Hariantono, Information Technology Head Bank Internasional Indonesia (BII), mengatakan belanja modal (capital expenditure/Capex) tersebut diperuntukan untuk menambah sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM), mesin setor tunai (cash deposit machine/CDM) dan peralatan teknologi informasi lainnya.“Pada tahun ini kami mengalokasikan Capex sebesar US$50 juta [sekitar Rp450 miliar] khusus untuk IT dalam pengembangan sistem layanan perbankan, “ ujarnya hari ini Rabu 18 Januari 2012.Adapun untuk tahun lalu, perseroan merealisasikan belanja modal sebesar US$19 juta—US$20 juta.  “Realisasi Capex pada tahun lalu sedikit terhambat sehingga lebih kecil dari rencana,” ujarnya.Stephen Liestyo, Direktur Perbankan Konsumer BII, menjelaskan pada tahun ini perseroan akan menambah sekitar 250—300 mesin ATM. Dengan harga sekitar US$7.000 per mesin, maka ekspansi perseroan pada jaringan mesin ATM akan menghabiskan investasi sebesar US$1,75 juta—US$2,1 juta.Selain itu, lanjut Stephen, perseroan juga akan menambah sekitar 100 unit CDM dengan teknologi baru yakni cash recycling machine. Mesin CDM yang diproduksi oleh IBM ini bukan hanya bisa menerima setoran tunai, namun juga bisa mengeluarkan uang layaknya ATM.Mesin CDM ini, kata Stephen, menghabiskan investasi sebesar US$25.000—US$30.000 per buah, sehingga total yang dialokasi perseroan untuk peralatan baru ini sebesar US$2,5 juta—US$3 juta.Stephen menjelaskan pada tahap pertama perseroan mengadakan sekitar 50 mesin CDM dan sisanya akan dipenuhi selanjutnya. “Mesin itu akan kami tempatkan pada sejumlah kota besar di Indonesia namun lebih banyak di Jakarta,” ujarnya.Menurut Stephen, penggunaan mesin ATM dan CDM dapat meningkatkan efisiensi bagi perseroan dalam melayani nasabah, karena dapat beroperasi selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Selain itu, jumlah transaksi di mesin otomatis tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan kemampuan teller di kantor cabang.Saat ini jumlah transaksi untuk setiap mesin ATM mencapai 4.000—5.000 per hari dan transaksi CDM mencapai 1.000 per hari. Adapun di cabang hanya sekitar 125 transaksi untuk setiap teller.“Sewa kantor cabang menghabiskan Rp1 miliar per tahun. Adapun untuk mesin CDM terbaru yang mahal hanya Rp250 juta yang nilai depresiasinya selama 4 tahun,” ujarnya.Dia menjelaskan perseroan menetapkan kebijakan untuk mengurangi transaksi setor dan tarik tunai melalui kantor cabang. “Ke depan kantor cabang akan digunakan untuk penjualan  produk bancassurance dan investasi,” ujarnya.Saat ini BII telah memiliki 1.100 mesin ATM dan 56 CDM dan yang tersebar di beberapa kota besar. Dengan rencana penambahan, maka pada akhir tahun ini perseroan akan memiliki sekitar 1.500 ATM termasuk lebih dari 150 mesin CDM.Selain itu, perseroan juga berencana menambah jaringan cabang menjadi 450 kantor. Saat ini jumlah kantor BII mencapai 346 cabang, termasuk lima kantor cabang syariah dan tiga cabang luar negeri. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper