JAKARTA: Jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat mengalami penurunan lebih dari 310.000 unit selama bulan pertama 2012, yang disebabkan penghapusan kartu yang sudah tidak dipakai.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat pada Januari 2012 mencapai 14,47 juta unit. Jumlah tersebut menurun sebesar 310.817 unit dibandingkan dengan akhir Desember 2012 yang mencapai 14,78 juta.
Selama bulan yang sama jumlah transaksi menggunakan kartu kredit tercatat 18,46 juta dengan nilai Rp15,86 triliun, baik untuk belanja maupun tarik tunai.
Nilai tersebut di bawah Desember 2011 yang tercatat 18,72 juta transaksi dengan nominal Rp17 triliun dan merupakan kinerja yang tertinggi selama 2011.
Kinerja kartu kredit memang kerap mengalami lonjakan pada Desember yang merupakan peak season. Pada bulan itu konsumsi masyarakat termasuk penggunaan kartu kredit cenderung meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dodit Probojakti, General Manager Kartu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), mengatakan penurunan jumlah kartu kredit selama Januari disebabkan penghapusan kartu yang tidak pernah dipakai dan memiliki nilai transaksi nol. Perseroan, jelasnya, menghapus sekitar 300.000 kartu selama Januari lalu.
“Ini sesuai dengan rekomendasi dari BI bahwa kartu kredit yang zero balance harus dihapus dari sistem,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Minggu 4 Maret 2012.
Dia mengaku tidak mengetahui apakah bank lain juga melakukan penghapusan yang sama, karena hal tersebut tergantung hasil audit dari bank sentral.
“Itu tergantung hasil audit dan yang baru saja selesai adalah BNI. Minimal sekali setahun setiap bank diaudit dan setelah itu BI mengeluarkan rekomendasi,” jelas Dodit yang juga menjabat sebagai Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia.
Meski jumlah kartu mengalami penurunan, namun menurut dia, transaksi dan pembiayaan dengan menggunakan kartu plastik tersebut tetap meningkat. “Jadi jumlah kartu itu tidak terlalu relevan dengan menjadi indikator di BNI. Yang penting adalah transaksi dan kredit.”
Dia menjelaskan pada Januari nilai transaksi mencapai Rp1,4 triliun, di atas rerata transaksi bulanan pada tahun lalu yang tercatat Rp1,12 triliun dengan akumulasi selama 2011 sebesar Rp13,5 triliun.
Sebagian dari transaksi tersebut merupakan pembiayaan, sehingga outstanding kredit lewat kartu pembayaran tersebut meningkat. Pada Januari, outstanding kredit melalui kartu mencapai Rp4,15 triliun naik dibandingkan dengan Desember yang sebesar Rp4 triliun.
Saat ini ada 20 penerbit kartu kredit yang seluruhnya merupakan entitas perbankan. Salah satu penerbit kartu kredit adalah PT Bank Negara Indonesia Syariah, anak usaha BNI. Adapun 19 entitas lainnya merupakan bank umum. (Bsi)