Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BANK: BNI Syariah perkuat pendekatan komunitas

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah memperkuat pendekatan dengan sejumlah komunitas masyarakat sebagai bagian dari strategi mengakuisisi nasabah baru dalam simpanan maupun pembiayaan.Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengatakan pendekatan

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah memperkuat pendekatan dengan sejumlah komunitas masyarakat sebagai bagian dari strategi mengakuisisi nasabah baru dalam simpanan maupun pembiayaan.Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengatakan pendekatan dengan komunitas telah berkontribusi sekitar 50% dari pertumbuhan tabungan dari perseroan.Komunitas yang didekati oleh anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini beragam, mulai pengajian, kelompok umrah, fotografi, hingga para guru.“Ini merupakan salah satu strategi pemasaran kami dengan melakukan pertemuan dengan para komunitas untuk memperkenalkan produk-produk dari BNI Syariah,” ujarnya hari ini.Menurut Bambang, dalam setiap pendekatan dengan komunitas, perseroan tidak menetapkan suatu target bisnis tertentu.“Kami hanya menargetkan DPK bisa meningkat 25% selama setahun dan mempersilahkan para staf untuk melakukan pendekatan dengan sejumlah komunitas dan institusi guna mengejar target itu,” jelasnya.Tak hanya lewat komunitas, bank syariah yang memisahkan diri dari induk pada 2010 ini juga menggandeng sejumlah institusi pendidikan seperti perguruan tinggi guna meningkatkan perolehan DPK.Selain itu BNI Syariah bersama dengan enam bank syariah lainnya juga telah menjalin kerja sama dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah dalam pengelolaan dana organisasi keagamaan tersebut serta amal usahanya.Bambang menambahkan pendekatan dengan komunitas dan institusi tidak hanya dimaksudkan guna menambah DPK, tetapi juga memperkenalkan produk pembiayaan.“Misalnya komunitas umroh. Anggotanya ada yang rutin melaksanakan umroh sehingga bisa kami tawarkan pembiayaan umroh,” jelasnya.Hingga akhir April 2012, perseroan mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp7,9 triliun, naik sekitar Rp150 miliar dari akhir 2011 yang tercatat sekitar Rp7,75 triliun. Komposisi DPK tersebut adalah giro sekitar Rp 1 triliun, tabungan Rp 2,8 triliun, dan sisanya adalah deposito.Sementara itu penyaluran pembiayaan tercatat Rp5,57 triliun, meningkat sekitar Rp270 miliar dibandingkan dengan akhir 2011.“Peningkatan DPK belum terlalu besar karena penyaluran pembiayaan juga belum banyak. Kalau  DPK terlalu besar dibandingkan pembiayaan akan menimbulkan biaya tinggi," ujarnya. (api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper