Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT PROPERTI: BCA nilai ancaman bubble masih jauh

JAKARTA: Henry Koenaifi, Direktur PT Bank Central Asia Tbk menilai pemilik properti lebih dari satu unit di Indonesia mayoritas merupakan investor bukan spekulan yang dapat menyebabkan krisis

JAKARTA: Henry Koenaifi, Direktur PT Bank Central Asia Tbk menilai pemilik properti lebih dari satu unit di Indonesia mayoritas merupakan investor bukan spekulan yang dapat menyebabkan krisis

 

“Kalau spekulan itu mencapai 30% di market maka itu bahaya, karena mereka tidak tahan terhadap tekanan. Tapi kalau investor kalau ada tekanan di pasar mereka masih tahan,” ujarnya  dalam seminar Masa depan indutri perbankan, multifinance, otomotif dan real estate pasca penetapan pembatasan uang muka kredit, yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia dan Infobank, hari ini, Selasa 15 Mei 2012.

 

Untuk itu, lanjutnya, kondisi pasar properti di Indonesia masih jauh dari ancaman bubble yang dapat menyebabkan krisis finansial seperti sub prime mortgage di Amerika Serikat pada 2008 lalu.

 

“Walau beda tipis, investor punya kapabilitas untuk meneruskan kredit sampai habis. Kalau spekulan mereka tidak punya kemampuan untuk itu.”

 

Kebijakan loan to value (LTV) maksimal 70% atau uang muka minimal 30% pada kredit pemilikan rumah (KPR) akan diberlakukan pada Juni mendatang, dengan tujuan menghambat upaya spekulasi di bisnis properti.

 

Menurut Henry, kebijakan LTV pada KPR tersebut akan menurunkan pertumbuhan bisnis di industri properti untuk sementara waktu. Hal tersebut juga akan berdampak terhadap penyaluran  KPR dengan segmen menengah, yakni rumah pada harga Rp150 juta—Rp400 juta.

 

"Mereka akan menunda pembelian hingga 1--2 tahun atau mereka akan cari rumah dengan tipe lebih bawah sedikit," jelasnya. (Bsi)

 

JANGAN LEWATKAN:

>>> 10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper