JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan analisa dan monitoring mengenai perkembangan keuangan sektor rumah tangga merupakan hal penting karena dapat mempengaruhi ekonomi negara.Mulya Siregar, Direktur Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI), mengatakan sektor rumah tangga memiliki kekuatan yang mempengaruhi perekonomian baik dari ukuran maupun eksposurnya yang signifikan."Di samping itu, sektor rumah tangga memainkan peran penting dalam moneter dan stabilitas keuangan terkait perilaku keluarga terhadap alokasi sumber daya yang dimilikinya, termasuk tabungan dan keputusan pengeluaran, yang dapat mempengaruhi harga pasar," ujarnya dalam Seminar Potensi Keuangan Rumah Tangga Indonesia, Kamis (19/7).Di satu sisi, paparnya, rumah tangga dalam kondisi surplus akan mengalokasikan kelebihan dana yang dimiliki untuk sejumlah aset keuangan dan aset tetap. Di sisi lain, dalam kondisidefisit rumah tangga akan mencari sumber pembiayaan untuk konsumsi dan investasi."Oleh karena itu, kesehatan sektor rumah tangga dapat mempengaruhi kesehatan sistem perbankan dan keuangan suatu negara. Pengaruh sektor rumah tangga terhadap sistem keuangan tersebut dapat dilihat dari kualitas aset bank berupa kredit kepada rumah tangga."(api)
KEUANGAN NEGARA: Rumah tangga berperan dalam moneter dan stabilitas
JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan analisa dan monitoring mengenai perkembangan keuangan sektor rumah tangga merupakan hal penting karena dapat mempengaruhi ekonomi negara.Mulya Siregar, Direktur Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sutan Eries Adlin
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
BTPN Syariah Umumkan Perubahan Nama Gedung Kantor Pusat
40 menit yang lalu
Alarm Kredit Macet Bank Perekonomian Masih Menyala
53 menit yang lalu