Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

Siklus keuangan rumah tangga secara sederhana bisa digambarkan seperti di bawah ini. Ada empat kotak yang merupakan sikuensial perencanaan:
 
Penghasilan ==> Pengeluaran ==> Tabungan ==> Investasi.
 
Penghasilan (kembali mengutip Kyosaky), bisa berasal dari aktiva aktif yang terdiri dari gaji/upah/honor (employee, E) dan hasil kerja mandiri (self employment, S), maupun yang berasal dari aktiva pasif, berupa hasil dari pemilikan perusahaan (business owner, B) dan investasi (investment, I). 
 
Pengeluaran memetakan uang yang harus dikeluarkan untuk membiayai kehidupan keluarga. Penyusunan perkiraan pengeluaran (bujet) merupakan bagian terberat dalam perencanaan keuangan. Tidak hanya karena tidak mudah memperkirakan pengeluaran, tapi juga dibutuhkan kejujuran dan pengendalian diri dalam merumuskan pengeluaran serta membutuhkan disiplin dalam implementasinya.  
 
Rencana pengeluaran pada umumnya meliputi: belanja rutin: makan, pakaian/laundry, transportasi, listrik,air, dll;  biaya pendidikan/child care; biaya rumah; biaya kendaraan/transportasi; biaya kesehatan/asuransi; cicilan utang; pajak; biaya hobi, perjalanan, eating out dan biaya sosial.
 
Sisa penghasilan setelah dipakai untuk pengeluaran merupakan tabungan.
Disiplin dalam perencanaan keuangan sering mengharuskan kita untuk mengambil tabungan terlebih dahulu dan baru menggunakan sisanya untuk pengeluaran.
 
Tabungan seyogianya diarahkan untuk dua tujuan: untuk dana berjaga jaga--yang kemudian menjadi pengeluaran--dan menjadi investasi. Investasi juga diarahkan untuk memenuhi biaya hidup masa pensiun, tapi juga untuk menambah penghasilan sehingga pada gilirannya bisa meningkatkan pengeluaran dan tabungan.
 
Peningkatan tabungan, pada siklus berikutnya akan menaikkan investasi dan penghasilan. 
 
 
 
Namun sebelum kita melakukan prediksi terhadap penghasiln yang akan diperoleh, kita harus terlebih dahulu membuat neraca rumah tangga (personal net worth,). Pada tahap awal personal net worth merupakan tempat kita berdiri secara finansial.
 
Personal net worth akan menjadi titik awal dan tiik akhir dari siklus perencanaan keuangan. Personal net woth awal merupakan posisi keuangan kita saat ini, personal net worth akhir merupakan terminal akhir tujuan finansial kita. Kehidupan kita, secara finansial, merupakan rangkaian panjang uang masuk (cash inflows) dan uang keluar (cash outflows).
 
Di akhir periode produktif, kita ingin mencapai kondisi personal net worth yang memungkinkan membiayai sisa hidup, memberikan wasiat yang menggembirakan kepada orang orang yang kita cintai, dan meninggalkan asset yang memadai untuk membantu sesama dalam bentuk karitas dan sumbangan sosial.
 
Dalam konteks itu, perencanaan keuangan harus dibaca sebagai rute yang hendak kita lalui menuju terminal itu.
 
Secara kuantitatif personal net worth merupakan nilai seluruh asset yang kita miliki dikurangi seluruh kewajiban kapada pihak ketiga yang harus kita bayar. Personal net worth harus positif--dalam arti asset anda haruslah lebih besar nilainya ketimbang seluruh utang Anda--dan harus meningkat dari waktu ke waktu selama periode produktif anda. Personal net worth Anda bisa dinaikkan dengan cara:
 
o> Mengurangi utang Anda.
 
o> Memperbesar saving dan menempatkan tabungan itu ke dalam objek investasi secara optimal.
 
o> Mengurangi pengeluaran Anda, terutama pengeluaran untuk asset yang tidak produktif dengan nilai penyusutan besar seperti mobil mewah.
 
o> Meningkatkan penghasilan Anda.
 
Masing-masing upaya untuk meningkatkan personal net worth tersebut, insya Allah, akan kita bahas pada kesempatan mendatang. Beriktut adalah contoh worksheet (lembar kerja) yang perlu anda isi angkanya agar bisa membantu anda membuar personal net worth awal Anda.
 

Net Worth Statement à aset / kekayaan

1.Tangible asset

tanah, rumah tinggal, perabotan, mobil/kendaraan, perhiasan/benda seni

2.Usaha

rumah sewa, rental, pemilikan usaha, bisnis lain

3.Financial assets

saham, obligasi, reksadana, lainnya

4.Kas & ekuivalen

tabungan, deposito

 
 
 
 

Net worth Statement  à Liabilities / kewajiban

Saldo hutang rumah / hipotek

Saldo hutang mobil

Saldo hutang bank

Saldo hutang pajak

Pinjaman pendidikan

Saldo hutang lain lain.

 
 
 
*) Hasan Zein Mahmud adalah Tim Ekselensi dan Staf Pengajar pada KWIK KIAN GIE School of Business
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Lahyanto Nadie
Sumber : Hasan Zein Mahmud

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper