BISNIS.COM, JAKARTA--Lini asuransi minyak dan gas (migas) diperkirakan akan tumbuh pada tahun ini meskipun realisasi perolehan premi pada kuartal III/2012 lalu menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), perolehan premi bruto lini asuransi migas pada kuartal III/2012 mencapai Rp703,9 miliar, menurun dibandingkan kuartal III/2011 sebesar Rp977,3 miliar.
Meski demikian, Kepala Bidang Statistik, Informasi dan Analisa AAUI Budi Herawan mengatakan industri asuransi migas akan tetap tumbuh pada tahun ini karena proyek konstruksi untuk sektor migas masih terus ada sepanjang tahun.
"Dari hulu sampai hilir ada. Setiap tahun pasti tumbuh. Selain proyek yang telah ada, juga ada penambahan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/2).
Budi mengakui ada sejumlah proyek konstruksi di sektor migas dari hulu hingga hilir yang tertunda setelah dibubarkannya BP Migas. Meski demikian, proyek-proyek itu akan kembali berjalan pada tahun ini, salah satunya pembangunan kilang baru oleh PT Pertamina.
Sebagaimana diketahui, pascapembubaran BP Migas, kelanjutan rencana proyek konstruksi di sektor migas kini ditangani oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Sebelumnya, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyatakan lini asuransi migas masih prospektif.
Direktur Utama Jasindo Budi Tjahjono mengatakan pihaknya membidik proyek-proyek konstruksi yang ditangani oleh SKK Migas.
"Sekitar 10% dari proyek SKK Migas diasuransikan kepada Jasindo," ujarnya.