BISNIS.COM, JAKARTA—Komitmen pemerintah untuk memberikan insentif pajak kepada industri otomotif khusus untuk mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) disambut positif oleh industri pembiayaan.
Kendati masih terpukul oleh aturan uang muka minimal pembiayaan kendaraan bermotor yang mulai dibelakukan sejak pertengahan tahun 2012, industri pembiayaan optimistis kinerja akan terdongkrak oleh potensi pembiayaan baru dari ‘mobil hijau’.
Frost & Sullivan memprediksi industri otomotif Indonesia pada 2013 akan mencapai target penjualan sebanyak 1,2 juta unit, di antaranya disumbang oleh penjualan mobil LCGC yang diperkirakan akan berkontribusi hingga 200.000 unit.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwie Kurnia memprediksi LCGC mampu mengerek pertumbuhan pembiayaan hingga mencapai 20%, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang diperkirakan stagnan di angka pertumbuhan 10%.
“Optimistis bisa naik lagi jadi 20%, karena pangsa pasarnya bertambah setelah adanya mobil murah ramah lingkungan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/3/2013).
Wiwie mengatakan jika industri otomotif terus mengembangkan LCGC, maka kinerja pembiayaan akan turut terkerek hingga beberapa tahun ke depan. Pasalnya, segmen pasar pembiayaan semakin melebar seiring maraknya produksi mobil dengan harga terjangkau yakni sekitar Rp100 juta-an.