BISNIS.COM, JAKARTA--Produsen baja milik pemerintah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2012 karena kinerja perseroan yang anjlok.
Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim menuturkan sejak 2011 industri baja nasional mengalami tekanan sehingga menggerus pendapatan laba bersih perseroan.
Meskipun volume penjualan tumbuh dua digit, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar US$20,4 juta sepanjang tahun lalu.
Menurutnya, penerapan PSAK itu mengakibatkan penyesuaian yang signifikan terhadap posisi laba dan rugi perusahaan karena perbedaan cara konversi nonmoneter dan moneter.
Dia mencontohkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2010 naik sekitar US$22,3 juta menjadi US$140,3 juta, dan pada 2011 terjadi pertumbuhan sekitar US$38,4 juta menjadi US$151,2 juta.
“Sebenarnya pada 2012 secara rupiah perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp145,3 miliar. Namun, dalam remeasurement dalam dollar AS perseroan rugi US$20,4 juta,” ujarnya usai rapat pemegang saham tahunan (RUPST) di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (23/5/2013).