BISNIS.COM,JAKARTA--PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menetapkan harga aksi korporasi pararel, berupa penawaran umum saham (secondary public offering/SPO), penawaran saham terbatas, dan private placement dikisaran Rp625-Rp975.
Saham baru yang ditawarkan ke publik jumlahnya sebesar 407,09 juta lembar atau setara 3,83% yang awalnya dimiliki Abdul Rohim sebanyak 275 juta lembar dan M. Rizal Ismael sebanyak 132,0 juta lembar.
Dengan asumsi harga Rp625-Rp975, hasil penjualan kedua pemegang saham tersebut membentuk kisaran dana Rp254,43 miliar-Rp396,91 miliar.
Bersamaan dengan pelepasan saham kedua pemilik tersebut, Bank Muamalat juga menerbitkan 3,25 miliar lembar saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Dari saham baru yang diterbitkan tersebut, bank syariah pertama di Indonesia tersebut diperkirakan bakal mengantongi dana segar berkisar Rp2,2 triliun-Rp2,4 triliun.
Empat pemegang saham Bank Muamalat, masing-masing Islamic Development Bank (IDB), Sedco Group, Abdul Rohim, dan Rizal Ismael tidak mengeksekusi haknya yang secara keseluruhan jumlahnya tercatat 2,21 miliar lembar.
Sebanyak 2,21 miliar lembar saham yang hak tidak diambil pemegang saham itu ditawarkan dengan mekanisme private placement.
"Ada pembeli siaganya, tetapi kami tidak bisa sebut namanya," ujar Andi Sidharta, Director & Head Investment Banking PT Bahana Securities, Rabu (5/6/2013).
Adapun tiga pemagang saham lain, Boubyan Bank, Kopkapindo, dan Badan Pengelola Dana ONHI jumlah lembar saham yang dimiliki bertambah, meski dari sisi persentase kepemilikan saham tetap sama.
Dari aksi korporasi tersebut, saham baru milik publik Bank Muamalat yang beredar menjadi 2,61 miliar lembar atau mencerminkan 24,58%. (sas)