BISNIS.COM, JAKARTA—PT Bank Victoria Internasional Tbk siap merevisi rencana kerja terkait adanya kenaikan fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi).
Direktur Utama Bank Victoria Eko R Gindo menjelaskan sebelum BI menaikan Fasbi, pihaknya sudah merasakan indikasi peningkatan pasar.
Fasbi sebelumnya 4% kini mengalami penaikan 25bps menjadi 4,25%.
“Kita [Bank Victoria] akan merevisi rencana kerja terkait kenaikan suku bunga. Targetnya tetap ada, baik dari segi deposan maupun industri,” jelas Eko hari ini, Kamis (14/6/2013).
Dia menjelaskan peningkatan suku bunga akan ada, karena sebelumya kurs rupiah sempat mencapai Rp10.000 dan pesaing-pesaingnya sudah mulai meningkatkan suku bunga karena kondisi pasar sudah meningkat.
Revisi ini nantinya akan sejalan dengan penaikan Fasbi dan BI rate yang naik dari 5,75% menjadi 6%. “Saya pikir setiap kenaikan BI rate akan direspon dengan kenaikan suku bunga, sesuai dengan naiknya Bi rate. Dan BI sudah memberi sinyal liquiditas,” jelasnya.
Antisipasi yang akan dilakukan bila BI menaikkan fasbi lagi, Eko menjelaskan Bank Victoria akan membina hubungan relationship dengan nasabahnya. “Deposit akan sedikit mengalami kenaikan tapi kredit tidak akan. Peningkatan suku bunga akan terjadi namun biasanya akan seragam,” jelasnya.
