Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN PERKEBUNAN: PTPN X Bidik Pendapatan Rp2,5 Triliun

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan perkebunan pelat merah PT Perkebunan Nusantara (Persero) X  menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% tahun ini menjadi Rp2,5 triliun dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2,14 triliun.

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan perkebunan pelat merah PT Perkebunan Nusantara (Persero) X  menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% tahun ini menjadi Rp2,5 triliun dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2,14 triliun.

Direktur Keuangan PTPN X Dolly P Pulungan menuturkan pendapatan perseroan ditargetkan terus tumbuh hingga mencapai Rp3,6 triliun dalam 5 tahun ke depan.

“Kinerja perseroan bakal semakin meningkat dengan ditopang ekspansi pada produk turunan tebu nongula,” ujarnya, Senin (17/6).

Dia menjelaskan harga gula PTPN X lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing karena kualitas yang lebih baik.

Harga jual gula PTPN X tercatat Rp10.200 per kilogram, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya Rp9.707 per kilogram.

“Hal ini akan menjamin perolehan pendapatan yang lebih baik,” tuturnya.

Menurutnya, profitabilitas semakin menjanjikan karena harga jual gula yang tinggi ditopang oleh harga pokok produksi yang rendah di kisaran Rp5.500 per kilogram, terendah dari seluruh BUMN gula.

Perusahaan yang berbasis di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu memproduksi 494.000 ton gula tahun lalu, tertinggi di antara perusahaan pergulaan lainnya.

Produktivitas lahan tebu di lingkungan PTPN X mencapai 84,2 ton tebu per hektare, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata seluruh perusahaan pergulaan di Indonesia yang hanya 62 ton tebu per hektar.

Rendemen (kadar gula dalam tebu) PTPN X mencapai 8,14%, juga lebih tinggi dibanding rata-rata Indonesia 7%-7,5%.

Diversifikasi produk dilakukan dengan menggarap bioetanol yang berbahan baku tetes tebu. Pabrik bioetanol milik PTPN X berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur, dengan kapasitas 30 juta liter per tahun akan beroperasi tahun ini dengan nilai investasi Rp461,21 miliar.

Selain bioetanol, perseroan juga menggarap diversifikasi produk berupa listrik dari ampas tebu, listrik dari limbah bioetanol, dan pupuk biokompos.

“Potensi bisnis diversifikasi produk tersebut menjanjikan pendapatan hampir Rp1 triliun setiap tahunnya. Kami akan menggarapnya secara bertahap dan proporsional,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper