Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Kondisi Likuiditas Perbankan Nasional Mengkhawatirkan

BISNIS.COM, JAKARTA--Pelaku usaha perbankan menyatakan kondisi likuiditas rupiah pada saat ini sudah sangat ketat mengingat rasio intermediasi sudah di atas 85%.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pelaku usaha perbankan menyatakan kondisi likuiditas rupiah pada saat ini sudah sangat ketat mengingat rasio intermediasi sudah di atas 85%.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan permasalahan likuiditas merupakan salah satu isu terbesar di perbankan nasional pada saat ini. 

"Bila anda ingat ketika krisis 1997-1998 posisi loan to deposit ration [LDR] sekitar 25%, pada akhir tahun lalu LDR sudah menembus 80%," ujarnya dalam kata sambutan Asean Trade Processing Conference 2013, Kamis (27/6/2013). 

Menurutnya, bila empat bank terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk dikeluarkan dalam perhitungan, maka posisi rasio intermedia sudah mencapai hampir 100%. 

Empat bank penguasa dana pihak ketiga terbesar tersebut saat ini memiliki rasio intermediasi di bawah rerata industri. "Jadi dengan LDR industri perbankan di atas 80%, sebenarnya likuiditas sudah sangat sangat sangat ketat," ujarnya. 

Posisi rasio intermediasi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir akibat ekspansi pembiayaan yang jauh lebih tinggi daripada penghimpunan DPK. Hingga April 2013, posisi LDR perbankan nasional telah menembus 85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper