BISNIS.COM, JAKARTA--Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi bruto perusahaan asuransi umum mencapai 14,8% pada kuartal I/2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Budi Herawan, Kepala Bidang Statistik, Teknologi Informasi, Riset & Analisa AAUI, mengatakan premi bruto perusahaan asuransi umum pada kuartal I/2013 sebesar Rp 10,6 triliun atau meningkat dibandingkan kuartal I/2012 Rp9,23 triliun.
“Kami optimistis hingga akhir tahun bisa diatas 15,5%,” katanya pada konferensi pers, Senin (1/7/2013).
Secara nominal, pertumbuhan premi bruto terbesar dicapai oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor yang mengalami kenaikan Rp512 miliar.
Premi bruto asuransi kendaraan bermotor pada kuartal I/2013 sebesar Rp3,21 triliun atau tumbuh 19% dibandingkan kuartal I/2012 Rp2,7 triliun.
Sementara secara persentase, lini bisnis yang menunjukan pertumbuhan signifikan diantaranya asuransi kredit sebesar 227,7%.
Premi bruto asuransi kredit pada kuartal I/2013 sebesar Rp424,7 miliar, sementara pada kuartal I/2012 sebesar Rp129,6 miliar.
“[Asuransi kredit meningkat] karena meningkatnya kebutuhan institusi keuangan baik bank maupun non bank akan produk ini,” katanya. Pemanfaatan asuransi kredit, lanjutnya, bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan resiko bad debt.
Selain itu, terdapat asuransi umum yang mengalami penurunan premi bruto yaitu asuransi harta benda (asuransi properti) yang menurun -3,1%.
Asuransi harta benda mencatat premi bruto pada kuartal I/2013 Rp2,43 triliun atau menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,51 triliun.
Menurutnya, rate atau premi asuransi properti yang masih perlu dibenahi karena terlalu rendah. Dia menargetkan, pembentukan lembaga rating independen yang akan mengatur premi terutama untuk asuransi properti terbentuk sebelum akhir 2013.
Dari sisi klaim, perusahaan asuransi umum mencatat klaim bruto pada kuartal I/2013 Rp3,84 triliun atau tumbuh 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,6 triliun.
Menurutnya, peningkatan klaim juga dipengaruhi oleh klaim banjir yang sudah dibayarkan pada kuartal I/2013 meskipun tidak sepenuhnya.
“Ada klaim akibat banjir khususnya di asuransi kendaraan bermotor,” katanya.
Klaim bruto pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor mengalami peningkatan tertinggi secara nominal dengan selisih sebesar Rp272 miliar.
Klaim bruto asuransi kendaraan bermotor pada kuartal I/2013 tercatat Rp1,42 triliun atau meningkat 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,15 triliun. (ra)