Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK KENAIKAN BBM: BI Siapkan Jurus Jitu Redam Laju Inflasi

BISNIS.COM, JAKARTA-Bank Indonesia akan memperkuat bauran kebijakan sebagai langkah pre-emptive terhadap laju inflasi bulanan yang diproyeksi mencapai 2,3% pada Juli 2013.BI memproyeksi laju inflasi pada Juli 2013 mencapai 2,3% dari bulan sebelumnya

BISNIS.COM, JAKARTA-Bank Indonesia akan memperkuat bauran kebijakan sebagai langkah pre-emptive terhadap laju inflasi bulanan yang diproyeksi mencapai 2,3% pada Juli 2013.

BI memproyeksi laju inflasi pada Juli 2013 mencapai 2,3% dari bulan sebelumnya dan merupakan puncak dari kenaikan harga akibat kenaikan harga bahan bakar minyak dan masuknya bulan suci Ramadhan.

Laju inflasi diperkirakan menurun pada Agustus 2013 yaitu sekitar 0,90 % (mtm) dengan menurunnya dampak lanjutan kenaikan harga BBM. BI meyakini inflasi akan kembali normal pada bulan September 2013 dan diperkirakan akan dapat terkendali di bawah 0,10% (mtm).

"Kami akan memperkuat bauran kebijakan sebagai langkah pre-emptive terhadap kenaikan inflasi akibat dampak kenaikan harga BBM dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang akan datang," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, Selasa (2/7/2013).

Menurutnya, secara keseluruhan kondisi moneter dan perbankan tetap terjaga di tengah berlanjutnya ketidakpastian keuangan global. Nilai tukar rupiah bergerak stabil dan supply-demand di pasar valas semakin berkembang dengan ketersediaan likuiditas yang cukup.

Kondisi pasar keuangan juga semakin kondusif. Pelepasan Surat Berharga Negara (SBN) dan saham oleh investor asing semakin kecil dan bahkan telah terjadi net beli asing dalam beberapa hari terakhir.

Pada lelang SBN hari ini juga terjadi oversubscribe dengan jumlah penawaran yang masuk Rp 14,1 triliun atau dua kali dari target Rp 7 triliun dan dimenangkan sebesar Rp 9,75 triliun dengan yield yang menggambarkan kondisi pasar.

"Ini semakin meyakinkan waktu yang tepat bagi investor untuk melakukan investasi pada aset keuangan di Indonesia," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper