Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia akan menambah intensitas lelang FX Swap lebih dari seminggu sekali, karena besarnya permintaan dari investor asing terhadap instrumen lindung nilai (hedging) ini.
“Peminat FX Swap itu besar sekali dibandingkan dengan apa yang ditawarkan. Kami kemungkinan untuk melakukan FX Swap lebih dari sekali seminggu sehingga ini menciptakan suatu kondisi yang baik bagi pemilik dana ataupun investor,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Kamis (25/7/2013).
Agus mengatakan instrumen FX Swap akan membuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah akan semakin berkurang. “Ini merupakan alternatif tersedianya valas,” ujarnya.
Pada Kamis (18/7) pekan lalu, bank sentral menggelar lelang perdana FX Swap yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dua kali. Jumlah penawaran yang masuk sebesar US$ 1,240 miliar, sementara yang dimenangkan sebesar US$600 juta dengan tenor 1 bulan dan 6 bulan.
Sebelumnya, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan lelang FX Swap akan digelar sekali seminggu setiap Kamis. Instrumen ini merupakan lindung nilai dalam menghadapi risiko nilai tukar.
“Kalau Anda masih belum yakin mengenai bagaimana menghitung risiko nilai tukar maka kami sediakan lindung nilai,” ujarnya.
Perry menjelaskan lelang FX Swap merupakan bagian dari penguatan bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia, dan memiliki tiga tujuan, yakni penguatan operasi moneter, instrumen lindung nilai, dan pendalaman pasar melalui pembentukan harga yang lebih efisien dan transparan.
“Sehingga pelaku pasar tidak hanya bergantung pada instrumen cash market dalam pengelolaan likuiditasnya,” ujarnya.