Bisnis.com, JAKARTA—PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA- kepada PD Bank Pembangunan Daerah DI Yogyakarta dengan prospek stabil.
Analis Pefindo Putri Amanda dan Danan Dito menuturkan peringkat mencerminkan pangsa pasar captive yang kuat serta kualitas aset dan profil likuiditas yang kuat.
“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingginya rasio biaya terhadap pendapatan dan kompetisi yang ketat di wilayahnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/9/2013).
Bank BPD DIY didirikan pada 1961. Bank memfokuskan aktivitas perbankan di DI Yogyakarta.
Per 31 Desember 2012, bank tersebut dimiliki oleh Pemprov DI Yogyakarta 50,4%, 11,6% oleh Pemkot Yogyakarta, 14,7% oleh Pemkab Sleman, 9,7% oleh Pemkab Bantul, 7,1% oleh Pemkab Gunungkidul, dan 6,5% oleh Pemkab Kulon Progo.
Aktivitas bisnis bank tersebut didukung oleh 883 karyawan dan jaringan yang terdiri dari satu kantor pusat, tujuh kantor cabang, 16 kantor cabang pembantu, 82 kantor kas, 21 unit pelayanan syariah, 25 pusat pembayaran, enam unit kas mobil, dan 71 anjungan tunai mandiri (ATM). (ra)