Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR BTN Melambat Tahun Depan

Bisnis.com,  JAKARTA--Kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada tahun depan diprediksi melambat menjadi sekitar 21%-23%. Adapun, sepanjang tahun ini pertumbuhan kredit diproyeksi mencapai 25%.Direktur BTN Saut Pardede menyebutkan

Bisnis.com,  JAKARTA--Kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada tahun depan diprediksi melambat menjadi sekitar 21%-23%. Adapun, sepanjang tahun ini pertumbuhan kredit diproyeksi mencapai 25%.

Direktur BTN Saut Pardede menyebutkan pihaknya telah merevisi pertumbuhan target kredit pemilikan rumah (KPR) meskipun pasar utama perusahaan bukan segmen rumah menengah ke atas dengan luas di atas 70 m2. Adapun, BTN memproyeksikan perlambatan KPR mulai terasa pada kuartal IV/2013.

"Per September 2013 ini kami mencatat pertumbuhan KPR masih cukup stabil yakni 25,4%. Perlambatan pada tahun depan bukan hanya akibat regulasi Bank Indonesia tetapi juga kondisi makro," ujar Saut, Selasa (1/10/2013).

Saut memaparkan, perlambatan KPR pada tahun depan terutama dipicu kehati-hatian perseroan untuk menjaga non performing loan (NPL). Pasalnya, hingga Juli 2013, NPL perseroan masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yakni 4,63% gross.

Sebelumnya, Kepala Ekonom BTN Agustinus Prasetyantoko memprediksikan penyempurnaan regulasi tersebut mampu menekan rerata pertumbuhan kredit properti pada 2014 menjadi sekitar 22% hingga 24% dari proyeksi akhir tahun 25%. Adapun, dampak regulasi anyar ini dia proyeksikan mulai akan terjadi pada akhir 2013.

"Sekitar2-3 bulan lagi sudah akan mulai terasa perlambatannya. Saya prediksikan dampaknya lebih cepat dibandingkan dengan ketika aturan LTV properti pada 2012 karena dipicu kondisi ekonomi Indonesia secara makro juga yang melambat," ucap Agustinus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper