Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi haji dongkrak pendapatan Sun Life Financial

Jamaah haji asal Indonesia menjadi target bagi pengembangan bisnis Sun Life Financial Inc. (SLF) di Asia.
Ilustrasi/photo
Ilustrasi/photo

Bisnis.com, TORONTO- Jamaah haji asal Indonesia menjadi target bagi pengembangan bisnis Sun Life Financial Inc. (SLF) di Asia.

Sebagai contoh, Dyah Apsari, 55, jemaah haji asal Indonesia mengeluarkan dana US$8.000 (IDR90,808,000) untuk menjalankan ibadah haji atau setengah dari penghasilan dia dan suaminya setahun.

Sebelum berangkat ke Mekkah, Apsari membeli produk Sun Life yang ditawarkan melalui kemitraan dengan agen perjalanan PT Pantravel pada Agustus lalu. Produk itu mencakup asuransi perjalanan, tunjangan kematian dan pemesanan hotel dan penerbangan.

Sun Life, satu-satunya perusahaan asuransi jiwa asal Amerika Utara di Indonesia yang menawarkan tabungan syariah dan asuransi perjalanan haji, mengincar pemeluk agama Islam di Indonesia yang mencapai 216 juta jiwa.

“Saat ini, lebih dari 80 juta jiwa yang mampu mendapatkan jenis produk yang kami tawarkan. Namun, pasar syariah yang sebenarnya adalah 80 juta jiwa berikutnya. Bagaimana caranya mencapai bagian populasi itu? Membangun jaringan distribusi dan membuat produk yang menarik bagi jenis pelanggan semacam itu,” kata Presiden Direktur Sun Life Indonesia Bert Paterson di kantor pusat di Toronto belum lama ini.

Sun Life beroperasi di Indonesia sejak 1995 dan Asia berkontribusi kepada pendapatan perusahan 8,8% tahun lalu. Perusahaan asuransi ketiga terbesar di Kanada tersebut menargetkan jumlah karyawan 7.000 orang di Indonesia pada akhir tahun 2013 dari setidaknya 6.000 kuartal lalu. Bank of Montreal memperkirakan pendapatan dari Asia naik 12% pada 2015.

Menurut data Swiss Re Ltd, nasabah di negara-negara berkembang di Asia termasuk Indonesia membayar premi asuransi per-kapita terendah kedua tahun lalu di bawah Afrika. Pertumbuhan premi sebesar 6,5% di kawasan Asia pada tahun 2012 mengalahkan angka global yang hanya mencapai 2,3%.

 

Tom MacKinnon, analis di BMO Capital Markets, mengatakan unit usaha Sun Life di Asia, termasuk Hong Kong dan Filipina, mencerminkan kawasan ekonomi dengan pertumbuhan terkuat. Menurutnya, pertumbuhan tahunan unit usaha tersebut sebesar 20% antara 2011 dan 2015 akan lebih tinggi dibandingkan unit usaha di AS dan Kanada.

Sun Life mencatatkan kenaikan penjualan produk asuransi jiwa dan kesehatan di kuartal kedua sebesar 32% ke C$496 juta (U$482 juta) dari tahun sebelumnya, yang dipimpin oleh kenaikan penjualan produk asuransi jiwa individu di Asia sebesar 38%.

Victor Kuntzevitsky, seorang eksekutif di Northland Wealth Management, mengatakan produk Takaful menjadikan Indonesia sebagai negara yang menarik untuk berinvestasi karena perusahaan-perusahaan asuransi Kanada berencana melakukan ekspansi ke luar negeri. “Asia menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Sun Life, terlebih lagi Malaysia dan Indonesia,” kata Victor yang juga mengelola dana sebesar C$225 juta, termasuk saham Sun Life. (t06)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Taufik Wisastra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper