Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Pengetatan Stimulus AS Kian Kencang, BMRI Angkat Bicara

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis Indonesia bisa melewati krisis yang mungkin terjadi dalam satu tahun ke depan, akibat faktor global terutama rencana pengurangan stimulus moneter di ASn

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) optimistis Indonesia bisa melewati krisis yang mungkin terjadi dalam satu tahun ke depan, akibat faktor global terutama rencana pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia merupakan negara yang rentan (volatile) sehingga memiliki ekonomi yang juga rentan terhadap guncangan. Hal ini menyebabkan Indonesia mengalami berbagai macam krisis, mulai 1998, 2005, 2008, hingga ancaman krisis 2013-2014.

“Namun beruntung bagi Indonesia, bahwa kami memiliki banyak bankir, regulator, bank sentral dan nasabah yang memiliki pengalaman banyak dalam menghadapi krisis,” ujarnya dalam acara Mandiri Investment Forum 2013, Senin (11/11/2013).

Menurutnya, pelaku usaha terus mempelajari setiap setiap krisis yang terjadi dalam periode pendek.

“Itu yang membuat mereka bisa terus bertahan,” ujarnya.

Bank Mandiri merupakan salah satu entitas yang mengalami beberapa krisis besar Indonesia. Mulai dari krisis 1998 yang menyebabkan empat bank besar kolaps dan akhirnya dilebur menjadi Bank Mandiri pada 1999.

Bank Mandiri kemudian mengalami krisis 2005 yang menyebabkan rasio kredit bermasalah melonjak karena sebagian pelaku usaha mengalami masalah. Namun, perseroan terus bisa bertahan dalam krisis 2005, 2008 dan hingga saat ini.

“Saya mau katakan banyak investor disini percaya bahwa mereka belajar dari masa lalu, hidup untuk saat ini dan berharap untuk hari besok,” ujarnya.

Budi menambahkan regulator juga terus belajar dari setiap krisis agar tidak terulang lagi pada periode berikutnya.

“Pada kondisi normal kadang kala regulator membuat aturan yang buruk. Akan tetapi dalam situasi yang buruk, Indonesia selalu membuat aturan yang bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper