Bisnis.com, SEMARANG - Nama 10 calon direksi Bank Jateng yang lolos seleksi administrasi akhirnya diumumkan ke masyarakat melalui situs bank milik pemerintah provinsi setempat itu, agar bisa diketahui masyarakat.
"Kemarin saya minta ke Pak Sri [Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jateng], kalau ada yang bertanya diumumkan saja karena dia sebagai komisaris Bank Jateng, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (18/11/2013).
Dia mengatakan 10 calon anggota direksi Bank Jateng tersebut juga sudah dikirim ke Bank Indonesia untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni uji kelayakan dan kepatutan, "Silakan dibuka saja kalau publik ingin tahu, nanti malah jadi cerito ora mutu [cerita tidak bermutu]," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Berdasarkan penelusuran pada situs bankjateng.co.id, terdapat pengumuman hasil seleksi ulang penjaringan calon anggota direksi Bank Jateng periode 2014-2017 dengan tertanda dewan komisaris.
Terdapat dua calon direktur utama Bank Jateng, yakni Arso Budidono (internal Bank Jateng) dan Supriyatno (eksternal Bank Jateng).
Adapun calon direktur kepatuhan terdapat dua nama dari internal Bank Jateng, yaitu Rahadi Widayanto serta Teguh Djoko Waluyo.
Untuk posisi direktur pemasaran merangkap direktur unit usaha syariah, direktur operasional, dan direktur umum terdapat enam calon dari internal Bank Jateng, yakni Joko Sambodo, Bambang Widyanto, Radjim, Agung Siswanto, Edi Sukamto, dan Windoyo.
Sesuai dengan kebutuhan jumlah direksi, 5 dari 10 calon anggota direksi Bank Jateng yang dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan akan ditetapkan pada rapat umum pemegang saham luar biasa Bank Jateng mendatang.
Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Jawa Tengah Eko Haryanto mengaku kecewa karena seleksi calon anggota direksi Bank Jateng berjalan tidak transparan serta tidak sesuai dengan pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
"Sebagai seorang gubernur, Ganjar jangan hanya omong kosong terkait dengan transparansi calon direksi Bank Jateng karena akan memengaruhi kepercayaan masyarakat," katanya.
Terkait dengan hal tersebut, Eko meminta Ganjar membuka nama 10 calon direksi Bank Jateng agar masyarakat dapat memberikan masukan.
Menurut dia, transparansi calon direksi Bank Jateng itu sebagai penting untuk diketahui apakah yang bersangkutan terlibat pelanggaran hukum, termasuk tindak pidana korupsi. "Ketidaktransparan tersebut bagian dari nepotisme dan bertentangan dengan slogan Ganjar, yakni mboten korupsi lan mboten ngapusi.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
