Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin kelompok usaha sekaligus pendiri CT Corporation Chairul Tanjung menyebutkan belum mengetahui detail kabar keinginan akuisisi PT Mega Life Asuransi Jiwa oleh perusahaan asuransi Malaysia Etiqa.
"Belum ada pembicaraan di antara pemilik karena Mega Life bukan hanya milik kami. Saya tidak tahu juga bagaimana kabar itu keluar," ujar Chairul, Rabu (4/12/2013).
Sebelumnya, seperti dilansir Bloomberg (2/12/2013) waktu setempat, Etiqa yang juga salah satu anak usaha Malayan Banking Berhad (Maybank), tertarik mengajukan penawaran pembelian Mega Life.
Menurut sumber Bloomberg, Etiqa telah melaukan diskusi awal. Adapun, kepemilikan Mega Life saat ini adalah patungan 50 : 50 antara PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan CT Corp. Etiqa disebut-sebut tengah mengincar 80% saham Mega Life atau senilai US$200-300 juta.
Langkah Etiqa ini, merupakan salah satu strategi Maybank untuk menggenjot target pertumbuhan profit 40% dari luar negeri pada 2015.
Indonesia memang menjadi area incaran Etiqa. Dalam surat elektronik menjawab pertanyaan Bloomberg, Chief Executive Officer Etiqa Kamaludin Ahmad menyebutkan, Etiqa akan mengikuti jejak ekspansi Maybank di Asia Tenggara.
"Etiqa selalu terbuka untuk berdiskusi dengan banyak pihak," ujarnya tanpa mengomentari rencana pembelian sahm Mega Life.
Chairul menambahkan wajar jika perusahaan asing tertarik berinvestasi di industri jasa keuangan Indonesia. Kendati demikian, Chairul menegaskan, saat ini dia tidak mengetahui secara detail rencana tersebut.
Chairul Tanjung Belum Pastikan soal Akuisisi Mega Life
Pemimpin kelompok usaha sekaligus pendiri CT Corporation Chairul Tanjung menyebutkan belum mengetahui detail kabar keinginan akuisisi PT Mega Life Asuransi Jiwa oleh perusahaan asuransi Malaysia Etiqa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
17 jam yang lalu