Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. (MEGA) mencatatkan laba bersih Rp532,49 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi itu turun 33,65% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp802,51 miliar pada periode sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih bank milik taipan Chairul Tanjung ini turun 9,13% YoY dari Rp1,38 triliun menjadi Rp1,25 triliun.
Kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment Bank Mega juga membengkak 50,88% YoY menjadi Rp75,55 miliar pada Maret 2025, dari sebelumnya Rp50,88 miliar. Beban lainnya naik 6,96% YoY menjadi Rp472,79 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank Mega tumbuh tipis 0,09% menjadi Rp65,57 triliun pada kuartal I/2025, dari sebelumnya Rp65,51 triliun. Aset perseroan meningkat 5,06% dari Rp126,53 triliun menjadi Rp132,94 triliun sepanjang periode serupa.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross MEGA naik tipis dari 1,58% menjadi 1,69%. NPL net bergerak dari 1,16% menjadi 1,22%.
Tekanan kinerja paling besar tampak pada sisi pendanaan. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega pada kuartal I/2025 turun 12,11% YoY menjadi Rp82,39 triliun, dari sebelumnya Rp93,75 triliun.
Baca Juga
Giro tercatat turun 18,83% sedangkan tabungan naik tipis 2,71%. Deposito menjadi komponen simpanan terbesar Bank Mega dengan total Rp55,73 triliun, kendati menyusut 14,76% secara tahunan.
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (NIM) Bank Mega menurun menjadi 4,33% dari sebelumnya 5,13%. Rasio imbal aset (ROA) turun dari 3,17% menjadi 1,98%, sebagaimana imbal ekuitas (ROE) yang turun dari 16,72% menjadi 10,39%.