Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah pada November 2013 masih berada dalam tekanan, yakni secara month-to-month melemah 5,77% menjadi Rp11.963 per dolar AS. Adapun, secara rata-rata kurs rupiah melemah 2,42% mtm menjadi 11.624 per dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan pelemahan tersebut terutama dipicu oleh sentimen negatif pelaku pasar terhadap pengurangan stimulus moneter AS serta pengaruh defisit transaksi berjalan.
"Namun, pelemahan ini masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan," ujarnya, Kamis (12/12/2013).
Selain itu, BI menilai perkembangan ekonomi global pada 2013 cenderung membaik sesuai dengan proyeksi. Perekonomian di beberapa negara seperti AS, China, India, kawasan Eropa, dan Jepang mengindikasikan perkembangan yang positif.
"Kami akan tetap waspada terutama terhadap rencana tapering off dan akan memperkuat respon kebijakan yang sudah ada. Perkembangan ekonomi global perlu terus kami cermati karena dapat memberi tekanan pada domestik, baik perdagangan, maupun finansial," pungkas Difi.