Bisnis.com, PEKANBARU - Aset perbankan di Provinsi Riau tumbuh rata-rata 14,80% per tahun selama 5 tahun terakhir. Apa saja faktor pendorong pertumbuhannya?
"Dalam 5 tahun sejak 2008, perbankan Riau mengalami peningkatan yang berarti baik dari segi aset, dana yang dihimpun maupun kredityang disalurkan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Minggu (5/1/22013).
Dia menjabarkan, aset bank umum selama lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 14,80% yang disebabkan oleh pertumbuhan dana yang dihimpun tumbuh rata-rata 13,02%. Tingginya pertumbuhan kredit telah mendorong semakin membaiknya fungsi intermediasi perbankan.
Dalam kurun 2008 hingga November 2013, lanjutnya, rata-rata LDR (loan deposit ratio) mencapai 78,95%.
"Di sisi lain, meningkatnya kredit diikuti dengan tetap terjaganya kualitas kredit, di mana kredit bermasalah atau NPL perbankan Riau masih dalam batas toleransi di bawah 5%," ujarnya.
Namun,dia mengatakan sepanjang 2013 perbankan Riau mengalami tantangan seiring dengan perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi. Dampaknya adalah peran perbankan terhadap ekonomi Riau tidak sebesar periode sebelumnya.
Meski begitu, Mahdi mengatakan hingga November 2013, penyaluran kredit masih tumbuh sebesar 11,6% dibandingkan tahun lalu (yoy), dana pihak ketiga tumbuh 7,4% (yoy), LDR mencapai 86,28% dan NPL hanya 3,39%.
Dia menambahkan, kondisi perekonomian Riau pada 2013 kurang begitu menggembirakan. Proyeksi angka pertumbuhan ekonomi Riau 2013 diperkirakan 2,0%-2,5% dan 5,6%-6,0% tanpa minyak dan gas.
"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Riau pada 2013 merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir," katanya.
Dari sisi penggunaan, melambatnya perekonomian diperkirakan tak lepas dari memburuknya kinerja neraca perdagangan nonmigas nasional. Kondisi ini tercermin dari menurunnya nilai ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai komoditas unggulan Riau.
Dari sisi sektoral, Mahdi mengatakan perlambatan utamanya bersumber dari pertumbuhan sektor "non-tradebles" sejalan dengan meredanya faktor Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pada 2012 telah mendorong pertumbuhan sektor itu diluar kondisi normalnya.
"Secara spesifik, dua sektor yang mencatat angka pelemahan cukup dalam adalah sektor perdagangan dan sektor bangunan," katanya.
Dari sisi harga, tingkat inflasi Riau selama 2013 melebihi tingkat nasional telah memperlemah kondisi ekonomi.
Ekonomi Melemah, Aset Perbankan Riau Tetap Tumbuh 14,8% per Tahun
Aset perbankan di Provinsi Riau tumbuh rata-rata 14,80% per tahun selama 5 tahun terakhir. Apa saja faktor pendorong pertumbuhannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
Misi Lo Kheng Hong Usai Diguyur Dividen ABMM Rabu (28/5)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
KB Bank Umumkan Pengurus Baru, Lanjutkan Transformasi Strategis

30 menit yang lalu
Bank Jasa Jakarta Resmi Ganti Nama Jadi Bank Saqu
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
